Liga Indonesia

Liga 1: Gagal Bungkam PSM Makassar, Rasiman Sebut Persis Solo Tak Beruntung

Jumat, 30 September 2022 13:15 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Persis Solo
Caretaker Persis Solo, Rasiman. Foto: Persis Solo Copyright: © Persis Solo
Caretaker Persis Solo, Rasiman. Foto: Persis Solo

INDOSPORT.COM - Pelatih Persis Solo, Rasiman, menilai timnya kurang beruntung ketika ditahan imbang PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 di Stadion Manahan Solo, Kamis (29/9/22).

Persis Solo sangat dominan dalam hal penguasaan bola. Usai mencetak gol melalui aksi Irfan Jauhari pada menit ke-23, praktis permainan dikuasai kubu tuan rumah.

Namun, sebuah kesalahan dilakukan lini belakang Persis. Kurang rapatnya penjagaan Fabiano Beltrame kepada Everton Nascimento menghasilkan umpan yang kemudian diselesaikan Kenzo Nambu pada menit ke-44.

Sepanjang laga, Persis Solo banyak mendapat peluang emas, lewat Ryo Matsumura, Samsul Arif, Alfath Fathier, hingga Irfan Jauhari. Namun, gol tak kunjung didapat.

Justru kartu merah harus diterima Jaimerson Xavier menit ke-88 karena melakukan gerakan tangan yang mengenai muka Yuran Fernandes. Laga pun harus berakhir dengan skor 1-1.

Dalam jumpa pers usai pertandingan, Rasiman menyebut timnya bermain sesuai instruksinya. Namun, deretan peluang tidak bisa diselesaikan dengan maksimal.

"Bukan hasil yang menggembirakan karena kami merasa bermain lebih baik, terutama babak pertama. Sayangnya kami kecolongan gol pada akhir babak pertama," kata Rasiman.

"Memasuki babak kedua, kami tetap lebih dominan. Saya coba melakukan pergantian dan sebenarnya itu tak masalah, tapi kita kurang beruntung dan tidak bisa memenangi pertandingan," lanjutnya.

Rasiman mengaku kaget ketika PSM Makassar tak bermain terbuka seperti halnya tim-tim papan atas yang datang ke Stadion Manahan Solo.

Dari apa yang dilihatnya, PSM lebih bertahan, terutama setelah Kenzo Nambu menyamakan kedudukan pada menit ke-44. Praktis kubu tamu hanya melancarkan serangan balik.

"Harapannya PSM bermain terbuka seperti Bali United dan Madura United, tapi tidak terjadi karena mereka bermain lebih defensif," tutur Rasiman.