Liga Indonesia

Liga 1: PSS Sleman Kembali Keok di Kandang Sendiri, Seto Singgung Rasa Traumatik

Jumat, 30 September 2022 08:19 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Ilham Oktafian
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih klub Liga 1 PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, kecewa berat setelah timnya dikalahkan Persita Tangerang 1-2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (29/9/22). Bahkan, Seto sampai lupa sudah berapa kali kalah saat jadi tuan rumah. Ia juga menyinggung rasa traumatik. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih klub Liga 1 PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, kecewa berat setelah timnya dikalahkan Persita Tangerang 1-2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (29/9/22). Bahkan, Seto sampai lupa sudah berapa kali kalah saat jadi tuan rumah. Ia juga menyinggung rasa traumatik.

INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1 PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, kecewa berat setelah timnya dikalahkan Persita Tangerang 1-2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (29/9/22). Bahkan, Seto sampai lupa sudah berapa kali kalah saat jadi tuan rumah. Ia juga menyinggung rasa traumatik.

Kim Kurniawan sempat memberi keyakinan bahwa PSS Sleman akan melanjutkan tren menang di kandang sendiri, setelah menghajar Persis Solo 2-0.

Kim mencetak gol lewat sundulan kepala pada menit ke-32. Namun ternyata, gol ini menjadi satu-satunya yang tercipta bagi tim Elang Jawa.

Persita kemudian mengembalikan keadaan berkat dua gol yang dicetak Wildan Ramdhani menit ke-37 dan Osas Saha menit ke-50. PSS pun harus rela kalah lagi di Maguwoharjo.

"Ini terjadi lagi sampai berapa kali kami kalah di kandang, sampai lupa saya," kata Seto Nurdiyantoro usai pertandingan.

"Traumatik itu masih ada, dari sisi pemain, beban tetap ada. Terlihat beberapa pemain tidak tampil maksimal, tapi apapun itu, ini tanggung jawab saya," lanjut Seto.

Seto menyebut kesalahan yang dilakukan timnya terus berulang. Kesalahan ini pula yang jadi penyebab saat kalah dari PSM Makassar, Persebaya Surabaya dan Persib Bandung.

"Selama pertandingan masih banyak kekurangan, defense sangat rapuh dan beberapa peluang terbuang sia-sia. Mohon maaf pada pendukung PSS karena kami tidak bisa memberikan kemenangan," tutur Seto.

Kekalahan ini juga menjadi bukti bahwa beban main di kandang bukan disebabkan dari situasi stadion yang selalu penuh. Saat melawan Persita Tangerang, suporter Slemania dan Brigata Curva Sud sudah tak datang, tapi tetap saja tampil kurang lepas.

"Beban jelas ada karena beberapa laga home tidak bisa memaksimalkan laga kandang, termasuk ketika tanpa suporter pun, beban untuk memenangkan pertandingan sangat besar," jelas Seto.