In-depth

Arema vs Persebaya: FIFA Larang Keras Penggunaan Gas Air Mata, Bagaimana Petugas Atasi Kerumunan?

Minggu, 2 Oktober 2022 16:35 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Isman Fadil
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.
Bagaimana Petugas Mengatasi Kerumunan?

Frasa ‘Lebih baik mencegah daripada mengobati’ tampaknya pas untuk menggambarkan situasi ini sebab FIFA juga tidak mencantumkan bagaimana mengatasi kerumunan (dalam arti pitch invasion) yang terjadi.

Derby besar memang lebih berpeluang bisa terjadi anarkisme dan kerusuhan dalam sebuah pertandingan yang mungkin bisa dilakukan oleh sekumpulan supporter yang masuk ke lapangan.

Oleh sebab itu, FIFA juga memberikan panduan untuk mencegah hal-hal semacam itu terjadi yang juga tertuang di buku FIFA Stadium Safety and Security Regulation Pasal 19 Pitchside Stewards.

Dalam Pasal 19 (d) berbunyi, “Jumlah petugas lapangan dan/atau petugas polisi harus dijaga seminimal mungkin dan berdasarkan penilaian risiko pertandingan dengan mempertimbangkan perilaku penonton yang telah diperkirakan dan kemungkinan terjadinya invasi lapangan.”

Pasal 19 (e) berbunyi, “Jika ada risiko tinggi invasi lapangan atau gangguan keramaian, pertimbangan harus diberikan untuk memungkinkan petugas polisi dan/atau petugas (stewards) untuk menduduki barisan depan kursi di stadion jika dianggap perlu guna menambah kehadiran dan kemampuan secara keseluruhan penjagaan.”

“Jika pendekatan ini akan diterapkan, perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa kursi-kursi yang diduduki oleh petugas polisi dan/atau pengurus tidak dijual untuk umum.”