Liga Indonesia

1 Pekan, Target Arema FC Penuhi Tanggung Jawab Santuni Korban Tragedi Kanjuruhan

Senin, 3 Oktober 2022 14:35 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM - Arema FC mengaku siap dengan segala konsekuensi menyusul terjadinya Tragedi Kanjuruhan dalam Derby Jawa Timur menjamu Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 Indonesia 2022-2023, Sabtu (1/10/22).

Sebagaimana diketahui, kerusuhan diawali dengan aksi suporter masuk lapangan akibat tak puas dengan kekalahan Arema FC dengan skor 2-3. Kerusuhan itu lantas berakhir dengan jatuhnya ratusan korban jiwa.

Manajemen Arema FC sudah menegaskan komitmen untuk bertanggung jawab secara penuh atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Terlebih, insiden itu menimbulkan ratusan korban jiwa dari suporter.

Tercatat korban meninggal dunia mencapai 127 orang sejak update pada Minggu (2/10/22). Sedangkan ratusan korban lain mengalami luka-luka, sehingga masih dirawat secara intensif di rumah sakit.

"Permintaan maaf saya tujukan kepada keluarga korban dan masyarakat di Indonesia. Manajemen klub akan bertanggung jawab secara penuh," ungkap Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, Senin (3/10/22).

Gilang sampai sesekali terisak menahan tangis saat memberi keterangan resmi kepada awak media. Lantaran, semua yang terjadi berada di luar prediksi pihak klub maupun panitia pelaksana (panpel).

"Kejadian ini berada di luar nalar kita semua. Tidak menyangka bakal terjadi insiden yang membuat semua di tim syok berat," beber Gilang Widya Pramana.

Johan Ahmad Farizi dkk. dikatakannya sangat syok dengan insiden yang merenggut nyawa ratusan korban itu. Baik pemain, pelatih, ofisial dan manajemen benar-benar tak menyangka insiden itu bisa terjadi.

Apalagi dengan banyaknya korban membuat sorotan publik di dunia tertuju ke Indonesia. Tidak terkecuali FIFA yang merupakan induk sepak bola di dunia.

"Bagaimana insiden ini bisa menewaskan ratusan orang. Kejadian (dalam laga sepak bola) yang paling hebat, mungkin di dunia," ungkap dia.