Liga Indonesia

Bertanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan, Bos Madura United Tuntut Ketum PSSI Mundur

Senin, 3 Oktober 2022 15:42 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
PSSI menggelar debat untuk calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada Kamis, 31 Oktober 2019. Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
PSSI menggelar debat untuk calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada Kamis, 31 Oktober 2019.
Investigasi Tragedi Kanjuruhan Diserahkan ke Kemenpora dan KONI

Bukan hanya itu, Achsanul Qosasi juga menentang keputuhan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang hanya menghentikan kompetisi Liga 1 hanya sepekan.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tersebut, kompetisi Liga  1 harus dihentikan sampai ada pernyataan resmi dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

"Hentikan kompetisi, sampai ada pernyataan dari FIFA," imbuh pria yang akrab disapa AQ tersebut.

Achsanul Qosasi juga memantang, PSSI sebaiknya menyerahkan proses investigasi Kanjuruhan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan KONI.

"Tak perlu PSSI membuat tim ini itu. Serahkan saja kepada Kemenpora atau KONI selaku organisasi pemerintah," terang AQ.

"Libatkan penegak hukum dan FIFA untuk membuat invesitigasi atau langkah yang diperlukan," papar pria berusia 56 tahun tersebut. 

Terakhir, Achsanul Qosasi meminta publik untuk tidak melemparkan kesalahan ke Malang, yang menjadi panitia pelaksana pertandingan Arema FC vs Persebaya kemarin.

"Jangan melokalisasi kesalahan di Malang bahwa yang salah seolah yang mengurus pertandingan di Malang," ujar AQ.

"Ini keputusan federasi nasional, di bawah kendali PSSI. Tragedi dunia sepak bola. Salam respek sepak bola," katanya.