Liga Indonesia

FIFA dan AFC Siap 'Sidak' Indonesia, PSSI: Hanya Perbuatan Oknum

Selasa, 4 Oktober 2022 18:35 WIB
Penulis: Triyoga Sandi Pamungkas | Editor: Prio Hari Kristanto
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Menyusul tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, FIFA dan AFC dikabarkan siap melakukan kunjungan ke PSSI dan sepak bola Indonesia. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Menyusul tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, FIFA dan AFC dikabarkan siap melakukan kunjungan ke PSSI dan sepak bola Indonesia.

INDOSPORT.COM – Menyusul tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, FIFA dan AFC dikabarkan siap melakukan sidak ke PSSI dan sepak bola Indonesia.

Seperti yang diketahui, Komite Disiplin PSSI (Komdis PSSI) telah melaksanakan sidang yang digelar pada Minggu, (02/10/22) lalu terkait dengan kerusuhan yang terjadi Stadion Kanjuruhan, Malang. 

Hasil dari sidang tersebut berupa hukuman berat yang dijatuhkan untuk Arema FC dengan larangan menyelenggarakan pertandingan sebagai tim tuan rumah dan juga menonaktifkan panpel Arema FC.

Meski demikian, baik PSSI maupun sepak bola Indonesia sendiri masih akan menunggu kunjungan alias "sidak" yang akan dilakukan oleh FIFA dan juga AFC.

Ketua Tim Investigasi Komdis PSSI, Ahmad Riyadh, mengungkapkan jika FIFA dan juga AFC akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat terkait tragedi di Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa tersebut.

Bukan hanya itu, Ahmad Riyadh pun juga mengharapkan jika nantinya ini akan menjadi bukti kepada FIFA bahwa pemerintah dan kepolisian telah mengambil tindakan yang baik.

Selain itu, beliau juga menjelaskan jika hal ini juga akan menjadi bukti bahwa apa yang terjadi selama ini hanyalah perbuatan oknum semata.  

“Masalah dari FIFA, itu nanti akan ada kunjungan juga, dari AFC juga. Dari FIFA sendiri sudah komunikasi dengan kita,” kata Ahmad Riyadh dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Selasa, (04/10/22).

“Ya semoga FIFA mendukung bahwa yang paling penting bagi kita, FIFA akan melihat bagaimana pemerintah menyikapi,” lanjutnya.

“Ini bukan perbuatan pemerintah, ini hanya oknum yang salah. Sehingga pemerintah dengan cepat meresponsif, kepolisian cepat responsif tindakan, itu saya kira positif untuk FIFA ke depannya,” pungkasnya.