Liga Indonesia

Telan Kerugian Gara-gara Liga 1 Distop, Bos Baru PSM Makassar Pasrah

Selasa, 4 Oktober 2022 08:55 WIB
Kontributor: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Indra Citra Sena
© Media PSM Makassar
Sadikin Aksa (kiri), terpilih sebagai Direktur Utama PSM Makassar untuk menggantikan Munafri Ariffuddin (kanan). Copyright: © Media PSM Makassar
Sadikin Aksa (kiri), terpilih sebagai Direktur Utama PSM Makassar untuk menggantikan Munafri Ariffuddin (kanan).

INDOSPORT.COM - Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa, memilih pasrah kendati harus menelan kerugian yang teramat besar menyusul penghentian sementara Liga 1 Indonesia 2022-2023.

Distopnya kompetisi sepak bola level teratas Tanah Air merupakan imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa dan luka-luka.

Bahkan, bencana pasca-laga Arema FC vs Persebaya Surabaya bertajuk Derby Jawa Timur tersebut menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah sepak bola di dunia.

Kembali ke Sadikin Aksa, bos baru PSM Makassar ini tak ingin menyesali apa yang telah terjadi sekali pun secara finansial membuat klub paling tua di Liga Indonesia sangat merugi.

“Kalau ditanya rugi ya pasti. Sudah keluar uang ke sana (kandang Barito Putera) untuk bayar hotel dan pesawat tapi batal. Nanti akan diulang,” ungkap Sadikin Aksa.

“Tetapi kan mau bagaimana lagi? Inilah risiko industri olahraga atau sepak bola yang nanti harus kami mitigasi bersama,” sambung dia lagi.

Sebagaimana diketahui, duel PSM Makassar kontra Barito Putera yang merupakan laga pekan keenam Liga 1 2022-2023 kembali harus ditunda untuk kedua kalinya, Senin (3/10/22).

Lebih lanjut, Sadikin Aksa selaku bos baru PSM Makassar mengaku akan mengikuti segala keputusan PSSI dan PT LIB terkait masa depan Liga 1 2022-2023 pasca-Tragedi Kanjuruhan.

“Kami tak bisa mengambil keputusan apapun hingga mendapatkan surat resmi dari PSSI. Kalau tidak dapat mengambil keputusan yang sesuai aturan, mungkin FIFA akan turun tangan,” ujarnya.

“Jadi, apa pun keputusannya, PSM Makassar harus ikut karena tak mau membuat statement yang aneh-aneh harus bagamana, tapi kami mengikuti apa yang PSSI dan PT LIB jalankan,” jelas Sadikin Aksa.