Liga Indonesia

Efek Gas Air Mata Belum Surut, Begini Kondisi Terkini Penyintas Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 9 Oktober 2022 14:22 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.
Pendarahan Selaput Mata

Dilansir situs Hello Sehat, perdarahan subkonjungtiva adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah tepat di bawah permukaan mata (konjungtiva).

Konjungtiva tidak dapat menyerap darah dengan sangat cepat, sehingga darah pun terperangkap dan membuat selaput mata menjadi merah selama beberapa waktu.

Melihat kondisi mata penyintas Tragedi Kanjuruhan yang tersebar di media sosial, tentu menjadi kekhawatiran bagi netizen.

Namun, sejumlah tenaga medis di kolom komentar Twitter @nataliamwijanto menjelaskan bahwa kondisi mata akan kembali normal selama beberapa waktu.

"Tidak perlu khawatir ini. Kalau penglihatan tidak buram, berarti cuma perdarahan selaput mata yang akan hilang sendiri dua mingguan, bahkan tanpa obat tetes mata," jelas Dokter Mata, pemilik akun @ferdiriva.

"Ini namanya subkonjungtiva hemoragic atau perdarahan di selaput mata, biasanya berangsur mereda dua minggu sampai satu bulan," komentar lain dari @teguh_stevege.

"Sembuh sendiri, cuma memang butuh waktu lama, itu sama saja seperti memar di badan, sembuh sendiri tapi lama," lanjut @teguh_stevege alias Teguh Wicaksono.

"Biasanya akan hilang spontan dalam 1-3 minggu. Untuk fase akut bisa dikompres dingin, tapi kalau sudah lebih seminggu, dikompres hangat," jelas @nisautomo_.

"Klinisnya memang terlihat menakutkan, tapi selama nggak ada penurunan tajam penglihatan, inshaa Allah perdarahannya bisa hilang sendiri seperti," lanjutnya.