Liga Indonesia

Efek Gas Air Mata Belum Surut, Begini Kondisi Terkini Penyintas Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 9 Oktober 2022 14:22 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.
Gas Air Mata Dilarang FIFA

Gas air mata adalah senjata kimia berupa gas yang digunakan untuk melumpuhkan orang lain dengan menyebabkan iritasi pada mata, dan/atau sistem pernapasan.

Gas air mata tertuang dalam FIFA Safety Regulations, khususnya pasal 19 ayat b. Dalam aturan tersebut FIFA mengharamkan penggunakan gas air mata di dalam stadion.

Namun, baru-baru ini, Liga Indonesia mengguncang dunia usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (01/10/22) malam berakhir tragis karena gas air mata.

Tercatat per hari ini, Minggu (9/10), ada 131 orang yang meninggal dunia, karena terlalu banyak terpapat gas air mata, dan mereka berdesakan saat keluar Stadion Kanjuruhan.