Liga Indonesia

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Seorang Aremania Trauma Berat dan Tak Berani Pulang

Rabu, 12 Oktober 2022 02:30 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Subhan Wirawan
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kisah pilu yang terjadi pasca Tragedi Kanjuruhan di lanjutan Liga 1 Indonesia pada Sabtu (01/10/22) lalu, masih berikan bentuk trauma mendalam bagi para korban. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kisah pilu yang terjadi pasca Tragedi Kanjuruhan di lanjutan Liga 1 Indonesia pada Sabtu (01/10/22) lalu, masih berikan bentuk trauma mendalam bagi para korban.

INDOSPORT.COM - Kisah pilu yang terjadi pasca Tragedi Kanjuruhan di lanjutan Liga 1 Indonesia pada Sabtu (01/10/22) lalu, masih berikan bentuk trauma mendalam bagi para korban yang terdampak.

Indosport mengetahui langsung dengan masih adanya seorang Aremania yang tetap berada di Stadion Kanjuruhan Malang, seusai Derby Jatim Arema FC versus Persebaya Surabaya berlangsung.

Selama 10 hari, Aremania yang diketahui bernama Rusdi ini linglung dan tak berani pulang ke rumah. Dia terlihat sering menatap kosong semua orang yang hilir mudik di stadion.

"Jadi kita temukan dia sudah 10 hari di sini. Sudah kita tanyai dan sering melamun," beber Awang Karta, seorang pemilik kios di dekat Pintu 1 Stadion Kanjuruhan Malang, Selasa (11/10/22).

Awalnya, dia tak menaruh curiga dengan Rusdi. Karena memang banyak orang hilir mudik di kios-kios yang berada di luar Stadion Kanjuruhan.

"Tapi kok setiap hari dia ada di kios sebelah. Lalu kita tanyakan, bahwa dia memang tidak berani pulang," ungkap Awang Karta.

"Ini sekarang masih diusahakan untuk mendatangkan pihak medis yang bisa menangani dia. Karena sangat terlihat trauma," tambah dia,

Dalam data-data yang dihimpun Indosport, Rusdi bukan merupakan warga Malang, baik Kota Malang maupun Kabupaten Malang.

Di tasnya hanya ada selembar surat semacam ijazah, dengan keterangan namanya. Surat itu bertuliskan Surat Tanda Tamat Belajar Raudlatul Athfal (RA) Sunan Ampel. 

Rusdi tertera berusia 17 tahun dan lahir di Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.