Liga Indonesia

Rampungkan Audit, Kementerian PUPR Temukan 3 Faktor yang Ikut Andil dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan

Kamis, 13 Oktober 2022 15:20 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan hasil audit atau evaluasi teknis terhadap Stadion Kanjuruhan. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan hasil audit atau evaluasi teknis terhadap Stadion Kanjuruhan.

INDOSPORT.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan hasil audit atau evaluasi teknis terhadap Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis (13/10/22).

Kementerian PUPR kemudian menyimpulkan bahwa ada tujuh rekomendasi setelah memantau langsung kondisi terkini dari home base Arema FC di Liga 1 tersebut.

Ketujuh poin dalam rekomendasi ini nantinya akan dilanjutkan sebagai acuan untuk melakukan renovasi total terhadap Stadion Kanjuruhan selepas terjadinya tragedi.

"Dari 7 rekomendasi, 3 di antaranya yang berhubungan langsung dengan kecelakaan (insiden). Audit ini dilakukan untuk mengetahui penyebabnya," ucap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Dua di antara paparan audit yang dinilai berkaitan langsung sebagai penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa adalah soal pintu stadion.

Stadion Kanjuruhan sendiri memiliki total 17 pintu sebagai akses untuk penonton menyaksikan pertandingan. Sebanyak 14 pintu terletak di tribun terbuka, sedangkan 3 sisanya di tribun VIP.

"Pintu (masuk penonton di tribun terbuka) itu ukuran tinggi dan lebarnya tidak standar. Penonton menjadi terbentur, tidak ada bordernya," beber Basuki.

"Ketika situasi aman, mungkin tidak apa-apa. Tetapi ketika terjadi kepanikan, satu (orang) terjatuh, yang lain pasti ikut terjatuh," sambung dia. 

Sementara enam pintu lainnya bersifat sebagai akses darurat. Sebanyak empat pintu dengan lebar kurang lebih 10 meter itu berada di sisi tiang lampu, dua di antaranya membatasi tribun terbuka dan tribun VIP.

"Pintu darurat ada enam yang bisa untuk ambulance, (pemadam) kebakaran dan lain-lain. Tapi pintu itu tidak bisa diakses oleh penonton di tribun, itu bisa menjadi penyebab," ulas menteri kelahiran Surakarta tersebut.