Liga Italia

Bikin Hancur Lebur, Massimiliano Allegri Harusnya Sudah Dipecat Juventus

Sabtu, 15 Oktober 2022 04:54 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Massimo Pinca
Posisi Massimiliano Allegri di Juventus disebut-sebut masih cukup aman, meski mengalami start buruk di Liga Italia dan Liga Champions. Foto: REUTERS/Massimo Pinca. Copyright: © REUTERS/Massimo Pinca
Posisi Massimiliano Allegri di Juventus disebut-sebut masih cukup aman, meski mengalami start buruk di Liga Italia dan Liga Champions. Foto: REUTERS/Massimo Pinca.

INDOSPORT.COM – Posisi Massimiliano Allegri di Juventus disebut-sebut masih cukup aman, meski mengalami start buruk di Liga Italia dan Liga Champions.

Raksasa Liga Italia, Juventus, mengalami start buruk di kompetisi musim 2022/2023 dan banyak pihak menyebut soal pergantian pelatih.

Massimiliano Allegri sejauh ini disebut masih aman dan akan dipertahankan oleh Juventus sebagai pelatih utama.

Hal inipun digaransi oleh Presiden Juventus, Andrea Agnelli yang menyebut bahwa posisi Massimiliano Allagri masih aman.

Tentunya, ini merupakan sesuatu yang mengejutkan, karena Allegri membawa Juventus dalam kondisi terburuk, paling tidak dalam beberapa waktu belakangan.

Presiden Juventus, Andrea Agnelli mengaku bertanggung jawab dan akan meminta maaf pada fan usai kalah secara memalukan dari Maccabi Haifa di Liga Champions.

“Malam ini jadi sesuai yang tersulit dan menjadi salah satu posisi yang membuat saya harus bertanggung jawab, sehingga inilah alasan saya di sini,” ujar Agnelli.

“Saya sungguh terpukul dengan apa yang terjadi dan saya tentu saja marah, tetapi saya tahu kalau sepak bola dimainkan oleh 11 orang dan Anda kalah dengan orang yang sama.”

“Dalam situasi saat ini, bukan hanya satu orang dan harus dievaluasi menyeluruh. Saya merasa terpukul dan harus minta maaf kepada para fans dan berharap mereka mendukung Juventus pada momen tersulit,” kata Agnelli.

Selain itu, Andrea Agnelli berujar bahwa Massimiliano Allegri dipertahankan bukan soal kompensasi yang diberikan, melainkan karena Juventus tak mau buru-buru untuk mengganti pelatih.