Liga Indonesia

Perihal Penyebab Kematian dalam Tragedi Kanjuruhan, Tim Gabungan Aremania Sepakat dengan TGIPF

Sabtu, 15 Oktober 2022 15:15 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.
Gas Air Mata Jadi Penyebab 132 Orang Meninggal Dunia

Sampai Kamis (13/10/22), Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengumumkan bahwa total korban mencapai 754 orang, dengan 132 diantaranya meninggal dunia.

Kontras bersama Tim Gabungan Aremania (TGA) lantas menitikberatkan pada proses pengusutan terhadap sebab terjadinya tragedi, dalam hal ini adanya gas air mata.

Padahal, seharusnya pihak keamanan sudah mengerti bahwa penggunaan senjata itu sangat diharamkan dalam pengamanan pertandingan sepak bola.

"Kepolisian harus menjawab ini. Mengapa para personel yang ditugaskan sudah dipersenjatai dengan gas air mata sebelum pertandingan," ulas Sekjen Kontras, Andy Irfan.

Pihaknya mengacu pada pengalaman Aremania ketika 2018 lalu. Saat itu, pengamanan dengan gas air mata juga menimbulkan korban jiwa dan ratusan terluka.

"Jadi, kepolisian sebenarnya sudah tahu kalau gas air mata dilarang di sepak bola. Tidak ada alasan mereka tidak tahu aturan itu," pungkas dia.