Liga Indonesia

Liga 1: Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Bintang Persis Gaungkan Perdamaian Antar Suporter

Kamis, 20 Oktober 2022 04:01 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Subhan Wirawan
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Bek Persis, Gavin Kwan Adsit, berharap perdamaian suporter terus berlanjut demi kemajuan sepak bola Indonesia. Tragedi Kanjuruhan harus jadi insiden terakhir. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Bek Persis, Gavin Kwan Adsit, berharap perdamaian suporter terus berlanjut demi kemajuan sepak bola Indonesia. Tragedi Kanjuruhan harus jadi insiden terakhir.

INDOSPORT.COM - Bek klub Liga 1 Indonesia, Persis Solo yakni Gavin Kwan Adsit, berharap perdamaian suporter terus berlanjut demi kemajuan sepak bola Indonesia. Tragedi Kanjuruhan harus menjadi insiden terakhir di Tanah Air.

Gavin Kwan mengikuti kabar perdamaian suporter sebagai hikmah dari Tragedi Kanjuruhan. Perdamaian suporter PSIM Yogyakarta dengan suporter Persis Solo dan PSS Sleman paling mencuri perhatian.

Terbaru, rombongan suporter PSS Sleman menemui suporter PSIM, Brajamusti dan Maident. Pertemuan berlangsung di Wisma PSIM, Selasa (18/10/22) malam.

Pertemuan itu menjadi momen ketiga dalam waktu berdekatan setelah kedua belah pihak saling mengundang saat menggelar doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan.

Gavin Kwan Adsit menyambut positif terkait gerakan perubahan yang dimunculkan suporter. Ternyata, Tragedi Kanjuruhan menyadarkan para suporter bahwa rivalitas yang ada sudah kebablasan.

"Saya senang bisa melihat semua suporter Indonesia bisa menyatu. Bobotoh dengan Jakmania, suporter PSIM dengan Persis dan PSS. Semua bisa damai," kata Gavin, Rabu (19/10/22).

Gavin Kwan tak ingin bahwa momen perdamaian ini hanya gerakan sesaat. Untuk memajukan sepak bola Indonesia, butuh komitmen besar dari seluruh stakeholder sepak bola, termasuk dalam hal ini suporter.

"Ketika semua bisa damai, kedepannya kita bisa nonton bola bersama, tidak ada anarkis lagi. Saya berharap perdamaian antar suporter ini bisa terus berlanjut," tutur Gavin.

Gavin Kwan masih sedih bila mengingat kejadian di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu. Ada 133 nyawa yang harus melayang usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

"Turut berduka cita untuk semua yang ada di Malang. Saya sangat sedih dengan apa yang terjadi. Semoga kejadian itu tidak terulang lagi dalam sepak bola dan seluruhnya," harap Gavin.