Liga Indonesia

Dewa United Akui Mental Pemain Terganggu Akibat Liga 1 Dihentikan

Jumat, 21 Oktober 2022 17:11 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Pelatih Dewa United, Nilmaizar. Foto: Nofik Lukman Hakim/Indosport.com Copyright: © Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Pelatih Dewa United, Nilmaizar. Foto: Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Kembali Berlatih

Nilmaizar memilih tetap memimpin latihan karena ada banyak evaluasi yang harus dilakukan berdasarkan hasil dari 11 laga di Liga 1 2022/2023. Karena itu dia hanya meliburkan para pemain pada akhir pekan atau Sabtu dan Minggu.

“Secara umum kami sepakat tidak ada libur, cuma kami set aja waktunya misalnya Sabtu-Minggu kami tidak latihan. Jadi seminggu tidak ada latihan dua hari itu, dan ini terue sampai kami  dapat waktu kick off yang pasti dari manajemen dan federasi,” jelasnya.

Dari 11 laga, Dewa United hanya kumpulkan 12 poin dengan catatan kebobolan 20 gol, serta hanya 11 kali mencetak gol ke gawang lawan. Itu merupakan catatan yang kurang memuaskan bagi Nilmaizar.

Juru taktik asal Sumatera Barat itu menjelaskan semuanya aspek harus dibenahi mulai dari taktikal, fisik, mental dan teknik. Kompenen tim dari bertahan, menyerang, transisi, belakang, tengah dan depan wajib diperbaiki selama masa jeda kompetisi.

“Mumpung lagi ada free, mudah-mudahan sebelum kick-off sudah matang,” tutur Nil.

Dari 11 laga Liga 1 2022/2023, Dewa United baru catatkan tiga kemenangan. Lalu, tim peralihan Martapura FC itu telan lima kekalahan dan raih tiga kali hasil imbang.

Sementara itu, keputusan ditundanya Liga 1 didukung penuh oleh manajemen Dewa United. CEO Dewa United, Ardian Satya Negara mengakui memang ada sisi positif dan negatif dari hal tesebut. 

Akan tetapi, Dewa United menegaskan itu bukan hal seharusnya dipikirkan untuk saat ini. Pembenahan dan perubahan di sepak bola Indonesia jadi fokus utama.

"Semoga liga bisa cepat digulirkan dan semua pihak yang berkecimpung di dunia sepak bola bisa lebih pintar dan dewasa," harap Ardian Satya Negara.