In-depth

Sejarah Panjang Penciptaan Teknik Sepakan Penalti Mencungkil Ala Antonin Panenka

Minggu, 30 Oktober 2022 18:12 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
© INDOSPORT
Panenka Pierre-Emerick Aubameyang yang terbaca dengan baik oleh kiper Augsburg. Copyright: © INDOSPORT
Panenka Pierre-Emerick Aubameyang yang terbaca dengan baik oleh kiper Augsburg.
Berhasil Ditemukan dan Menjadi Terkenal

Hampir setiap malam, otak Panenka tidak bisa tenang memikirkan teknik penalti yang bisa mengalahkan rekannya, Viktor.

Pikirannya selalu berupaya mencari solusi atas nasibnya yang sering gagal di taruhan. Lama waktu berpikir, akhirnya Panenka menemukan ide yang menurutnya patut dicoba.

“Bagaimana kalau saya melambatkan sepakan dan menendang secara pelan ke posisi awal kiper berdiri?”.

Pasca ide ditemukan, Panenka dan Viktor kembali menggelar taruhan seperti biasa. Nasib Panenka perlahan berubah jadi mujur. Panenka tiba-tiba lebih sering memenangkan taruhan.

Sukses di latihan, Panenka menjajal teknik penalti buatannya ke pertandingan. Awalnya Panenka hanya berani mencoba dalam laga-laga bertajuk persahabatan.

Tapi seiring berjalannya waktu, mental Panenka mulai terbentuk sehingga ia bernyali besar menjajalnya langsung di pertandingan liga bersama klub yang dibelanya.

Data statistik mencatat, Panenka setidaknya sudah 30 kali melakukan eksekusi penalti dengan teknik buatannya. Hasilnya, cuma sekali saja Panenka menemui kegagalan, sementara 29 sisanya berhasil.

Satu kegagalan tadi pun cenderung disebabkan faktor non-teknis, yaitu genangan air di depan mulut gawang. Kiper lawan enggan kena becekan, sehingga ia memilih tak melompat saat Panenka menendang penalti. 

Sementara khusus di level internasional, Panenka tercatat dua kali melakukannya bersama Timnas Ceko. Kesemua percobaan Panenka menemui keberhasilan, termasuk di laga final Piala Eropa 1976.

Andai Panenka tidak menemukan teknik sepakan penalti spesial, rasanya namanya mudah dilupakan dalam sejarah persepak bolaan dunia.

Perjalanan karier Panenka tidak terlalu mentereng. Sejak level junior, sampai tahun 1981, Panenka setia membela klub lokal Liga Ceko, Bohemians Praha.

Puas membela Bohemians Praha, Panenka hijrah menuju tim Liga Austria, Rapid Vienna. Walau Rapid Vienna diantarkannya dua kali menjuarai Liga Austria dan tiga kali merajai Pial Austria, pencapian Panenka tidaklah benar-benar spesial.

Panenka yang berposisi sebagai gelandang serang, belum pernah meraih prestasi level klub secara regional Eropa, entah Liga Champions atau Liga Europa.

Namun sekali lagi, Panenka tetap berjasa besar dalam perkembangan sepak bola berkat teknik penalti ciptaannya. Bahkan namanya dipakai langsung untuk menyebut teknik penalti mencungkil tersebut.