Liga Indonesia

Jalani Sanksi, Arema FC Kurang Sepakat dengan Opsi Sentralisasi Liga 1

Senin, 7 November 2022 13:23 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Subhan Wirawan
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Arema FC tampak kurang sepakat dengan adanya isu yang menyebut lanjutan Liga 1 Indonesia bakal digulirkan dengan sistem bubble pada sisa musim 2022/2023. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Arema FC tampak kurang sepakat dengan adanya isu yang menyebut lanjutan Liga 1 Indonesia bakal digulirkan dengan sistem bubble pada sisa musim 2022/2023.

INDOSPORT.COM - Arema FC tampak kurang sepakat dengan adanya isu yang menyebut lanjutan Liga 1 Indonesia bakal digulirkan dengan sistem bubble pada sisa musim 2022/2023.

Ya, isu itu kini memang tengah gencar berkembang di tengah publik sepak bola tanah air, seiring dengan masih vakumnya kompetisi Liga 1.

Izin pemerintah dalam hal ini dari kepolisian, menjadi faktor utama dibalik berhembusnya isu tersebut. Sudah dengan sistem bubble, ditambah lagi isu tanpa penonton.

Situasi itu pun menggambarkan Kompetisi Liga 1 bakal bergulir sebagaimana ketika Indonesia diterpa pandemi covid-19 pada musim 2021/2022 lalu.

Berkembangnya isu ini pun mendapat banyak respon yang kontra di kalangan klub maupun suporter. Aremania, menjadi salah satu pihak yang menolak opsi itu diterapkan di Liga 1.

Suporter setia tim berjulukan Singo Edan itu menyuarakan penolakan di media sosial. Aremania menilai sistem bubble tidak adil bagi semua klub Liga 1.

"Kami respek saat mendengar ada Aremania yang menolak seluruh pertandingan digelar tanpa penonton dan sistem bubble," kata Tatang Dwi Arifianto, Sabtu (05/11/22).

"Cukup Arema FC saja yang menjalani hukuman ini," imbuh Komisaris di PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia tersebut.

Kendati demikian, Arema FC menyatakan kesiapannya melanjutkan kompetisi sesuai keputusan PT Liga Indonesia Baru, selaku operator Liga 1.

"Terkait format dan sistemnya seperti apa, kami siap mengikuti," tandas Tatang Dwi Arifianto.