Piala Dunia 2022

Dapat Banyak Doa, Pele Ungkap Perasaannya seperti Menonton Brasil di Piala Dunia 2022

Senin, 5 Desember 2022 08:49 WIB
Penulis: Yudha Riefwan Najib | Editor: Isman Fadil
© World Soccer Magazine
Edson Arantes do Nascimento alias Pele dalam laga perpisahannya di New York, Amerika Serikat, 1 Oktober 1977. Copyright: © World Soccer Magazine
Edson Arantes do Nascimento alias Pele dalam laga perpisahannya di New York, Amerika Serikat, 1 Oktober 1977.
Pele Berhenti Lakukan Kemoterapi

Sebelumnya Pele didiagnosa mengalami penyakit kanker usus, karena terdapat tumor yang bersarang di dalam tubuhnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, kanker tersebut telah menjalar ke bagian dalam lainnya seperti usus, paru-paru, dan hati.

Sehingga, legenda sepak bola Brasil tersebut secara rutin melakukan kemoterapi untuk menghilangkan tumor yang bersarang di tubuhnya.

Setelah tubuhnya tidak bisa merespon proses pengobatan kemoterapi, Pele memutuskan untuk dipindah ke ruang akhir hayat.

Kendati demikian, beberapa proses rangkaian pengobatan lain dari tim medis untuk Pele tetap berjalan, khususnya pengobatan paliatif.

“Ruang paliatif digunakan untuk semua pasien dengan penyakit atau kondisi yang progresif dan berpotensi fatal,” pernyataan yang dikutip dari Folha.

“Satu-satunya informasi resmi yang diberikan oleh pusat di mana dia dirawat adalah bahwa Pelé diharapkan merespon dengan baik pengobatan antibiotik yang dia terima,” lanjut laporan tersebut.

Hal tersebut seperti dilakukan oleh tim medis untuk mengurangi rasa sakit yang diderita oleh pria yang memiliki nama lengkap Edson Arantes do Nascimento.

Pasalnya, baru-baru ini tim medis mengatakan bahwa mantan pemain sepak bola Brasil tersebut, telah mengalami infeksi pada saluran pernafasannya.

Ucapan semangat dan doa dari seluruh masyarakat di belahan dunia tidak ketinggalan dikirimkan, agar Pele bisa melewati penyakit yang dialaminya.

Sumber: Football Espana