Liga Indonesia

PSSI di Ambang Perpecahan, Nama Erick Thohir dan Presiden Jokowi Ikut Terseret

Kamis, 29 Desember 2022 16:25 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© NOC Indonesia
Ketua Satgas Percepatan Pembebasan Sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA), Raja Sapta Oktohari didampingi Menteri BUMN Erick Thohir bertemu Presiden RI, Joko Widodo Copyright: © NOC Indonesia
Ketua Satgas Percepatan Pembebasan Sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA), Raja Sapta Oktohari didampingi Menteri BUMN Erick Thohir bertemu Presiden RI, Joko Widodo

INDOSPORT.COM - Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI kini di ambang kehancuran karena ada gerilya dari bawah tanah. Erick Thohir dan Presiden Jokowi ikut terseret.

Tepat ketika timnas Indonesia mengawali perjuangan di Piala AFF 2022, menghadapi Kamboja di Gelora Bung Karno pada Jumat (23/12/22), ada 'pengkhiatan' di tubuh PSSI.

Tak lain adalah aksi Yunus Nusi bersama salah satu Exco PSSI yang mengumpulkan voter asal Sumatra di FX Sudirman, untuk mengarahkan agar memilih calon tertentu.

Pasalnya, dalam waktu dekat, PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), salah satunya untuk memilih Ketua Umum baru.

Setelah pengamat sepak bola, Bung Towel menguak hal ini melalui Youtube pribadinya, kini giliran Akmal Marhali yang buka suara.

Melalui Instagram, Akmal mengungkap tiga aktor yang berperan dalam 'manuver' di tubuh PSSI, yakni Sekjen PSSI, salah satu Exco, dan Direktur PT Liga Indonesia Baru.

"Yunus Nusi dan Juni Rachman berperan mengumpulkan voters di FX Senayan usai laga Timnas Indonesia melawan Kamboja, 23 Desember 2022," tulis Akmal Marhali.

"Mereka mengarahkan untuk mendukung Erick Thohir dengan menjual nama Presiden Jokowi," jelas Koordinator Save Our Soccer (SOS) tersebut.

Hal yang sangat disayangkan, Direktur PT LIB yang baru, Ferry Paulus juga terlibat dalam upaya penggembosan PSSI itu.

"Sementara Ferry Paulus gerilya via telepon ke sejumlah voter dengan menekankan untuk mendukung Erick Thohir yang katanya permintaan dari Istana Negara," lanjutnya.