Liga Indonesia

Gelandang Persis Solo Tak Dijual, Semua Masuk Kebutuhan di Liga 1

Minggu, 1 Januari 2023 17:25 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Persis Solo
Para gelandang Persis Solo dikabarkan banyak diminati klub-klub Liga 1. Copyright: © Persis Solo
Para gelandang Persis Solo dikabarkan banyak diminati klub-klub Liga 1.

INDOSPORT.COM - Persis Solo tak akan melepas para gelandangnya menatap putaran kedua Liga 1 2022/2023. Taufiq Febriyanto dkk. menjalankan fungsi berbeda sesuai kebutuhan dalam pertandingan.

Taufiq Febriyanto menjadi salah satu gelandang yang diburu klub-klub Liga 1. Pasalnya, pada sistem bubble Liga 1, Taufiq tak rutin jadi pilihan utama Laskar Sambernyawa.

Taufiq hanya sekali saja mengawali laga sebagai starting eleven saat melawan Barito Putera. Sementara dalam tiga partai lain, Taufiq hanya bermain tujuh hingga 26 menit.

Shulton Fajar menjadi sosok paling sering dipasang mendampingi Alexis Messidoro. Mantan pemain Persatu Tuban itu tampil dalam lima pertandingan, dengan dua kali kesempatan sebagai starting eleven.

Sementara Sutanto Tan jadi starting eleven dalam tiga partai awal. Lalu, setelah partai melawan Persib Bandung, Sutanto Tan hanya duduk di bangku cadangan.

Hal ini yang kemudian coba dimanfaatkan klub-klub Liga 1 untuk membajak gelandang Persis Solo, terutama Taufiq Febriyanto.

Barito Putera dan PSS Sleman disebut-sebut menjadi klub yang menginginkan Taufiq dan siap melakukan pertukaran pemain jika deal.

Namun, Persis Solo segera ambil sikap. Persebaran ini bukan berarti Persis Solo coba mencari sosok untuk dieliminasi pada putaran kedua.

Apalagi Persis Solo juga masih punya Zanadin Fariz, Muhammad Kanu Helmiawan serta Chrystna Bhagascara. Pada sistem bubble, Kanu malah sempat digeser jadi bek tengah dan Bhagascara jadi bek kanan.

Asisten pelatih Persis Solo, Rasiman, menyebut gelandang yang dimiliki timnya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Justru hal itu menjadi kelebihan yang sangat penting menuju putaran kedua.

"Saat lawan Persik, kita ingin lebih menyerang, maka kita pakai Shulton. Lalu, ketika mau lebih balance, kita pakai Sutanto. Kemudian, untuk memberi dinamika berbeda (babak kedua), kita masukkan Taufiq," kata Rasiman.