Liga Indonesia

Liga 1: Ditahan Imbang, Pelatih Dewa United Akui Winger Jepang Milik Persis Solo Merepotkan

Minggu, 15 Januari 2023 06:30 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Pelatih Dewa United, Jan Olde dan pemain Rangga Muslim jelang lawan Persis Solo. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Pelatih Dewa United, Jan Olde dan pemain Rangga Muslim jelang lawan Persis Solo.

INDOSPORT.COM - Dewa United bermain imbang 1-1 lawan Persis Solo di pekan ke-18 Liga 1 2022-2023, Sabtu (14/01/23) di Indomilk Arena. Hasil tersebut disyukuri oleh tim Tangsel Warrior.

Dewa United sudah tertinggal 0-1 pada menit ke-23 setelah winger Persis, Ryo Matsumura mencetak gol. Hasil itu bertahan hingga turun minum.

Masuk babak kedua, Persis masih tetap mendominasi bahkan hingga menit ke-75 an. Tim tamu berkali-kali merepotkan lewat aksi Samsul Arif hingga Ryo Matsumura.

Setelahnya, Dewa United perlahan bangkit dan akhirnya bisa samakan kedudukan menit ke-83 lewat gol Natanael Siringoringo.  Skor 1-1 pun bertahan hingga peluit panjang.

Usai pertandingan, pelatih Dewa United, Jan Olde mengakui timnya tak bermain bagus di babak pertama. Tidak ada keseimbangan di lini tengah dan bek sayap tim Tangsel Warrior bermain terlalu tinggi.

"Babak pertama kami dapat beberapa peluang, kedua tim punya gantian punya peluang, tapi Persis Solo memang main lebih baik," kata Jan Olde.

"Kami ada tiga problem, pertama kami tidak dapat menekan ke lini tengah mereka, sehingga Matsumura bermain bebas. Kami terlalu banyak berada di sisi kiri dan transisi kami juga kurang organisasi. Lalu bek kanan dan kiri bermain terlalu tinggi, memang tak ada tambahan gol tapi ada banyak hal berbahaya," tambahnya.

Setelah tertinggal, Jan Olde kemudian memasukan dua gelandang tengah yakni Theo Fillo dan Natanael Siringoringo untuk mengatur permainan. Hasilnya cukup positif sehingga tim promosi tersebut bisa mengimbangi.

"Saya masukan Theo, lalu Natan dan Rangga jadi gelandang serang sehingga jadi keseimbangan dan lebih ofensif. Lalu masuknya Fahmi juga bagus jadi hidup di sisi sayap," jelas pelatih 59 tahun itu.