Liga Indonesia

Coach Justin Bicara Calon Ketua Umum PSSI, Lebih Pilih Erick Thohir atau La Nyalla?

Selasa, 17 Januari 2023 14:14 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Pengamat sepak bola, Coach Justin, bicara soal bursa Calon Ketua Umum PSSI 2023-2027, lalu ia lebih pro pada Erick Thohir atau La Nyalla Mattalitti? Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Pengamat sepak bola, Coach Justin, bicara soal bursa Calon Ketua Umum PSSI 2023-2027, lalu ia lebih pro pada Erick Thohir atau La Nyalla Mattalitti?

INDOSPORT.COM - Pengamat sepak bola, Coach Justin bicara soal bursa Calon Ketua Umum PSSI 2023-2027. Apakah ia lebih pro pada Erick Thohir atau La Nyalla Mattalitti?

La Nyalla Mattalitti menjadi orang pertama yang mengembalikan berkas pendaftaran di kantor PSSI yang terletak di GBK Arena. Ia menyerahkan berkas pada Jumat (13/01/23).

Kemudian, disusul Erick Thohir dua hari kemudian. Erick ditemani para pendukung setianya pada saat menyerahkan dokumen.

Jika melihat rekam jejak, La Nyalla pernah menjabat sebagai ketua dan wakil ketua umum PSSI. Ia juga pernah menjadi ketua umum Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur.

Di sisi lain, kiprah Erick Thohir bahkan tak hanya di kancah sepak bola nasional saja. Ia pernah menjadi presiden Inter Milan, juga sempat memiliki beberapa klub basket.

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Erick Thohir, mendapatkan jabatan baru sebagai menteri BUMN sejak 2019. Posisi itu masih ia pegang sampai saat ini.

Erick Thohir maju sebagai calon ketua umum PSSI dengan modal 'restu presiden'. Hal ini menjadi sorotan Justinus Lhaksana alias Coach Justin, ketika bicara soal bola dalan kanal Youtube miliknya.

"Yang bisa menyelamatkan sepak bola Indonesia itu ya RI 1, karena RI 1 punya segala instrumen untuk membantu mengangkat sepak bola Indonesia."

"BUMN bisa membantu, karena dalam olahraga, sepak bola kita belum menjadi industri, mungkin kurang menarik, jadi perlu picuan dari BUMN. Kebetulan Erick Thohir Menteri BUMN," jelas Coach Justin lagi.
 
"Mereka punya dana, kalau dibandingkan dengan sepak bola kita, klub pro itu kecil. Kalau bisa digunakan untuk klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3, itu sangat membantu," katanya.