Liga Indonesia

Calon Tetap Ketum PSSI Diumumkan 6 Februari, Komite Pemilihan Masih Terima Banding

Rabu, 1 Februari 2023 19:35 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© PSSI/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSSI. Copyright: © PSSI/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSSI.

INDOSPORT.COM - Komite Pemilihan (KP) Kepengurusan PSSI periode 2023-2027 telah mengumumkan daftar calon sementara untuk Ketua Umum, Wakil Ketua, dan Exco. Ada lima calon Ketum, 16 Waketum, dan 53 Exco yang lolos tahap verifikasi.

Untuk posisi waketum, KP menjelaskan ada lima nama yang tidak lolos verifikasi dan tidak dapat melakukan banding, yakni Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas, Azrul Ananda, Achsanul Qosasih, dan Iwan Budianto.

Penyebabnya ada beberapa hal seperti tidak memberikan lembar konfirmasi bersedia, dengan bahasa awam, atau interpretasi dari pihak KP bahwa yang bersangkutan tidak bersedia. Lalu, berkas salah satu nama dicabut klub pengusungnya.

Sementara itu, dari 83 yang mendaftar, KP hanya meloloskan 53 nama. Mereka juga memutuskan dua calon yang tidak lolos dapat mengajukan banding yakni Sinung Widagdo dan Mirzha Rinaldy.

Untuk bakal calon yang gagal lolos verifikasi dan masih dapat kesempatan banding, mereka diberikan waktu hingga Jumat (3/2/23) untuk banding ke Komite Banding Pemilihan (KBP).

Nantinya, KBP akan melakukan verifikasi ulang secara detail, barulah kemudian mengumumkan calon tetap Ketua Umum PSSI pada Senin (6/2/23). 

"Kami sudah dengar dari KP sudah terima pendaftaran dan verifikasi administrasi dan mengumumkan calon sementara yang kemudian diserahkan ke kami," kata Ketua KBP, Gusti Randa, Rabu (1/2/23).

"Nanti ada waktu tiga hari bagi kami untuk memeriksa. Yang merasa tidak puas bisa banding dan nanti akan diverifikasi lagi. Nanti tanggal 6 baru tetapkan daftar calon tetap, lalu 10 hari kemudian Kongres Luar Biasa (KLB) untuk pemilihan," imbuhnya.

Gusti Randa menjelaskan, nama-nama yang dapat kesempatan banding, harus menyerahkan dokumen yang kuat. KBP juga menegaskan akan bersikap adil saat lakukan verifikasi, sebab masa depan sepak bola dipertaruhkan.

"Banding harus sesuatu yang menguatkan mereka. Nanti dokumen itu yang akan kami periksa lagi, ditelaah masalahnya. Mereka harus lengkapi ke kami," tutur Gusti Randa.

"Prinsipnya KBP sebagai muara terakhir, jadi kita pastikan akan fair karena ujung-ujungnya untuk sepak bola nasional, timnas," tuntasnya.