In-depth

Sama-sama Hancur Lebur di Liga Inggris, Mengupas Penyebab Anjloknya Performa Liverpool dan Chelsea

Minggu, 5 Februari 2023 16:10 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Reuters/Lee Smith
Para pemain Chelsea tertunduk lesu pasca kalah dari Newcastle United (13/11/22). (Foto: Reuters/Lee Smith) Copyright: © Reuters/Lee Smith
Para pemain Chelsea tertunduk lesu pasca kalah dari Newcastle United (13/11/22). (Foto: Reuters/Lee Smith)
Badai Cedera

Di musim 2020/21 lalu, Liverpool sempat mengalami penurunan performa karena mendapati 54 kasus cedera, yang berimbas finis di peringkat ke-3.

Sedangkan Chelsea di musim 2021/22 lalu, menjadi tim yang paling menyedihkan karena menghadapi 97 kasus cedera, meski berhasil finis di peringkat ke-3.

Apesnya, kasus cedera itu menimpa para pemain utama kedua tim yang menjadi pilar. Sebagai contoh Virgil van Dijk di kubu Liverpool dan Reece James di kubu Chelsea.

Bagaimana dengan musim ini? Di musim ini lagi-lagi Liverpool dan Chelsea menjadi tim yang paling banyak mendapat kasus cedera, dengan rata-rata 8 pemain cedera sejak awal musim hingga pekan ke-22 Liga Inggris 2022/23.

Banyaknya kasus cedera ini tak sebanding dengan kedalaman skuad yang dimiliki. Baik Liverpool dan Chelsea merupakan tim yang paling bergantung pada para pemain pilarnya.

Liverpool tak menambah kedalaman dalam dua musim terakhir dan masih menggunakan pemain andalan yang sama, terutama di lini belakang dan lini tengah.

Sedangkan Chelsea sedikit lebih beruntung. Usai tak memiliki kedalaman mumpuni dalam dua musim terakhir, kini The Blues baru bergerak menambah kualitas di tim utama dan tim cadangan.

Dengan masalah utama cedera dan kelelahan yang menderita para pemainnya, bukan hal yang mengejutkan jika Liverpool dan Chelsea anjlok di musim ini.

Jebloknya performa ini sejatinya bisa menjadi berkah bagi Liverpool dan Chelsea di musim depan. Dengan tak bermain di Liga Champions musim depan, The Reds dan The Blues bisa menata skuad dan fokus di kancah liga pada musim depan.