Liga Indonesia

Tak Mau Bakat Lokal Hilang, Seto Nurdiyantoro Ingin Regulasi Pelatih Asing Liga 1 Diperketat

Senin, 6 Februari 2023 16:45 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Subhan Wirawan
© PSS Sleman
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, prihatin dengan situasi yang ada di Liga 1 2022/2023 setelah pelatih lokal berguguran. Copyright: © PSS Sleman
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, prihatin dengan situasi yang ada di Liga 1 2022/2023 setelah pelatih lokal berguguran.

INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, prihatin dengan situasi yang ada di Liga 1 2022/2023 setelah pelatih lokal berguguran. Seto ingin aturan pelatih asing diperketat.

Empat pelatih lokal sudah gugur ketika Liga 1 memasuki pekan ke-22. Setelah Djadjang Nurdjaman, Nilmaizar dan Rahmad Darmawan, giliran Widodo Cahyono Putro kehilangan pekerjaannya.

Bhayangkara FC resmi mengumumkan penghentian kerja sama dengan Widodo, setelah meraih kemenangan atas Persis Solo 3-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Kini, hanya ada dua sosok lokal yang tersisa sebagai pelatih kepala, yakni Aji Santoso dan Seto Nurdiyantoro. Entah kebetulan atau tidak, dua nama ini satu kelompok ketika mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro.

Selain Aji dan Seto, sebenarnya juga ada Muhammad Ridwan. Namun, mantan winger Timnas Indonesia itu berstatus sebagai caretaker setelah Ian Andrew Gillan tak kunjung kembali ke Indonesia.

Banjir pelatih asing di Liga 1 sangat berbeda dengan apa yang ada di Malaysia. Pada Malaysia Super League 2023, hanya ada enam pelatih asing. Sementara delapan nama lain diisi pelatih lokal.

Lalu di Thai League 2022/2023 juga lebih baik dari Liga 1. Ada enam pelatih lokal yang ada di Liga Thailand serta sepuluh pelatih asing dari berbagai negara.

Terkait situasi ini, Seto Nurdiyantoro mengaku prihatin. Menurutnya, pelatih lokal juga seharusnya mendapat tempat lebih di klub-klub Liga 1.

"Dalam opini saya, ini sesuatu yang tidak baik, karena sebenarnya ada banyak pelatih lokal yang mumpuni, tapi mungkin beberapa support dari klub tidak maksimal," ucap Seto, Minggu (5/2/23) petang.

Seto cukup beruntung ketika diberi kesempatan lebih dalam meramu PSS. Saat tim melorot ke zona merah, manajemen PSS tetap sabar.