Liga Indonesia

Shin Tae-yong Kebingungan, Menpora Imbau Klub Segera Lepas Pemain ke Timnas U-20

Kamis, 9 Februari 2023 21:05 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
100 hari menjelang Piala Dunia U-20 2023. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
100 hari menjelang Piala Dunia U-20 2023.

INDOSPORT.COM - Menpora Zainudin Amali meminta klub-klub agar segera melepas pemain yang dipanggil ke timnas Indonesia U-20. Hal itu sudah dikeluhkan oleh pelatih Shin Tae-yong.

Sebelumnya, Shin Tae-yong mengaku kesulitan merancang program latihan karena belum semua pemain bergabung dalam latihan. Dari 30 nama yang dipanggil, masih ada sekitar sembilan nama yang belum datang.

Ada empat pemain Persija Jakarta, tiga pemain Persib Bandung yang belum hadir di TC, ditambah lagi Marselino Ferdinan (KMSK Deinze) dan Ronaldo Kwateh.

Padahal, timnas U-20 sedang lakukan persiapan untuk berpartisipasi di Piala Asia U-20 2023 yang berlangsung 1-18 Maret di Uzbekistan, serta cikal bakal menuju Piala Dunia U-20 2023, 20 Mei-11 Juni mendatang.

Sehingga, Menpora Zainudin Amali berharap pengertian dari klub terkait supaya Shin Tae-yong segera bekerja dengan nyaman di timnas U-20.

"Saya imbau kepada klub-klub yang pemainnya diminta ikut timnas, tolong segera diizinkan. Kalau ada masalah, didiskusikan. Kalau ada keberatan silakan datang Ketum PSSI, silakan bicara dengan Shin Tae-yong, Indra Sjafri. Kita bisa selesaikan," kata Menpora.

"Sebagai satu bangsa kok seperti dengan bangsa lain. Ini kepentingan nasional, kepentingan nasional di atas segalanya. Mohon dipahami. Saya pertegas, para pemilik klub untuk pelatih tergugah demi kepentingan nasional," tambah Zainudin Amali.

Menpora menilai, panggilan ke timnas Indonesia ibarat wajib militer. Klub-klub dan pemain harus mencontoh perjuangan nenek moyang yang berperang melawan penjajah.

"Kalau ada klub yang masih belum izinkan pemain, ini adalah kepentingan nasional, bukan Menpora, Iwan Bule, Shin Tae-yong, Indra Sjafri, tapi kepentingan nasional. Itu harus kita ke depankan," jelasnya.

"Memang berat, tapi kalau Merah Putih memanggil, harus. Dulu pejuang rela nyawa dikorbankan," sambung politisi asal Gorontalo itu.