Liga Indonesia

Jadi Calon Ketum PSSI, Eks Manajer PSG Pati Janji Liga 1 Akan Pakai VAR

Selasa, 14 Februari 2023 10:25 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Prio Hari Kristanto
© Petrus Manus Da' Yerimon/INDOSPORT
Calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, Doni Setiabudi, punya program unggulan yang bakal diterapkan andai menduduki kursi nomor satu PSSI. Copyright: © Petrus Manus Da' Yerimon/INDOSPORT
Calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, Doni Setiabudi, punya program unggulan yang bakal diterapkan andai menduduki kursi nomor satu PSSI.

INDOSPORT.COM - Calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, Doni Setiabudi, punya program unggulan yang bakal diterapkan andai menduduki kursi nomor satu PSSI. Dia berencana menggunakan VAR (video assistant referee) di kompetisi Liga 1 sampai Liga 3.

Seperti diketahui, Doni Setiabudi adalah satu dari lima calon ketua umum PSSI yang akan bertarung di hari pemilihan, 16 Februari saat Kongres Luar Biasa (KLB). Dia akan bersaing dengan Fary Djemi Francis, Arif Putra Wicaksono, Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti.

Dalam acara Kaukus Sepak Bola Nasional oleh PSSI Pers di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (13/02/23), eks manajer PSG Pati tersebut mengatakan bertekad menjadikan kompetisi di Tanah Air semakin profesional.

VAR adalah satu dari sekian gagasan modern yang diutarakan, dengan tujuan mempersempit terjadinya kecurangan yang kerap terjadi di Liga Indonesia. VAR juga jadi solusi atasi buruknya kualitas wasit.

"Yang harus dilakukan tentu kompetisi yang berteknologi. Untuk Liga 1 hingga 3 terkait penggunaan VAR," kata Doni.

"VAR bisa perkecil mafia. Memang mafia tidak akan bisa diberantas dalam waktu singkat. Tapi kita bisa memperkecil ruang lingkup mafia agar tak masuk ke sepak bola. Salah satunya dengan teknologi VAR," jelasnya.

Selain mengusung VAR, Kang Jalu (sapaan Doni Setiabudi) punya program lain yang menurutnya wajib diperhatikan yakni sepak bola amatir. Dia berniat mendirikan operator yang khusus mengelola sepak bola di level terbawah.

Tujuan dibuatnya operator seperti PT Liga Indonesia Baru (LIB) adalah semua kompetisi digelar secara terstruktur.

"Sepak bola tidak hanya di level pro. Ada suatu sepak bola yang jarang disentuh, yaitu amatir berkaitan dengan Asprov. Harapan saya voters ke depannya punya PT LIB sendiri di setiap provinsinya," ujarnya.