Liga Indonesia

Jabat Sebagai Ketum, Erick Thohir Dituntut Berantas Politik Kotor di Bawahan PSSI

Sabtu, 18 Februari 2023 14:25 WIB
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Erick Thohir resmi terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI 2023-2027. Sebagai pemegang kendali tertinggi federasi tersebut, ia dituntut berantas politik kotor. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Erick Thohir resmi terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI 2023-2027. Sebagai pemegang kendali tertinggi federasi tersebut, ia dituntut berantas politik kotor.

INDOSPORT.COM - Erick Thohir resmi terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI 2023-2027. Sebagai pemegang kendali tertinggi federasi tersebut, ia dituntut berantas politik kotor.

Erick Thohir berhasil mengalahkan pesaingnya dalam pencalonan Ketum PSSI. Keputusan tersebut keluar saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis, (16/2/23).

Di hari pertama menjabat sebagai Ketum, Erick Thohir berencana akan menggelar sejumlah program dengan klub-klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 Indonesia.

Hal itu ditujukan agar semua pihak bisa mendapati regulasi yang jelas, serta memperbaiki kua kompetisi. Erick Thohir bakal menggelar pertemuan FIFA untuk memberantas match fixing.

"Rencananya tanggal 19 jam 5, di situ juga perwakilan FIFA hadir. Ya salah satunya bagaimana kita membersihkan match fixing. Nanti kita coba tawarkan aturan, siapa yang main kita sepakati," ujar Erick Thohir dalam sesi konferensi pers pasca KLB PSSI.

Kendati demikian, saat hadir dalam acara Mata Najwa bertajuk "PSSI Era Baru", Erick mendapati tuntutan dari seorang pandit football Indonesia, Andreas Marbun.

Menurut Andreas, selama ini PSSI terlalu banyak proses politik. Pihaknya juga menyoroti drama dan akrobat politik yang terjadi di Kongres Luar Biasa PSSI kemarin.

Oleh karena itu, Andreas mengatakan pekerjaan terbesar federasi sepak bola Indonesia ini adalah memangkas proses politik yang tidak sehat.

"Kalau kita lihat proses politik di Asprov di Askot sama juga, ada pemilihan juga di bawah, ada dram-drama juga," katanya, dikutip INDOSPORT.COM.

"Hal itu menurut saya yang seharusnya dipangkas gitu, agar kemudian visi misi besar PSSI tidak terganggu dengan urusan-urusan itu," sambungnya.