In-depth

Jadi Apa Habis Ketum PSSI? Edy Rahmayadi, Duluan Cabut demi Pilkada Sumut

Minggu, 26 Februari 2023 13:30 WIB
Editor: Juni Adi
© Aldi Aulian Ànwar/INDOSPORT
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi Copyright: © Aldi Aulian Ànwar/INDOSPORT
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Sepak Bola Indonesia Berjalan Baik Lagi

Usai gelaran Piala AFF 2016, PSSI dibawah komando Edy Rahmayadi menunjukan keseriusannya membawa maju sepak bola Indonesia.

Buktinya, di masa kepengurusan dia, kompetisi sepak bola muda kembali berjalan untuk memberikan daya saing dan mengasah kemampuan para bibit muda, yang bermuara tentu ke Timnas Indonesia.

Pada musim 2018/19 ini, PSSI telah melangsungkan dua kompetisi usia muda, yakni Liga 1 U-16 2018, dan Liga 1 U-19 2018. Dua kompetisi ini pun jadi ajang yang bagus untuk membina talenta bibit-bibit muda pemain Indonesia.

Tidak hanya memperbaiki struktur kompetisi, Edy Rahmayadi juga berani membawa pelatih kelas dunia untuk menangani timnas Indonesia.

Pada tahun 2017, Luis Milla resmi ditunjuk melatih Timnas Indonesia. Sosoknya memang asing tetapi prestasinya cukup mendunia, yakni pernah membawa timnas Spanyol U-21 juara Eropa dan melahirkan banyak bintang muda salah satunya David de Gea.

Selain menangani Timnas senior, Milla juga melatih Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, lalu.

Salah satu prestasi yang hadir setelah kompetisi usia muda bergerak, timnas Indonesia U-16 menjadi juara Piala AFF U-16 2018.

Saat itu, timnas U-16 yang berada di bawah asuhan Fakhri Husaini sukses naik podium juara usai menumbangkan Thailand lewat babak adu penalti.

Itu jadi prestasi yang baik bagi sepak bola Indonesia yang haus dahaga merasakan euforia prestasi. Di tengah-tengah kinerja masa jabatannya, Edy Rahmayadi membuat keputusan kontroversial.

Duluan Cabut Usai Jadi Gubernur Sumut

Edy Rahmayadi maju menjadi dalam Pilkada 2018 sebagai calon Gubernur Sumater Utara. Ia mengaku telah mendapat dukungan dari empat partai saat itu.

"Partai saya itu Hanura, Gerindra, PKS, dan PAN," kata Edy, di Markas Divisi Infantri 1 Kostrad Cilodong, Depok, Rabu, 20 Desember 2017.

Maju Pilkada 2018, Edy Rahmayadi lantas mengajukan surat pensiun dini sebagai anggota TNI yang ditunjukan kepada Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo.

Edy Rahmayadi dengan wakil Musa Rajekshah, berhasil memenangkan Pilkada Sumatera Utara 2018, dengan perolehan 3.291.137 suara atau 57,58 persen.

Pasangan Edy-Musa pun ditetapkan sebagai Gubernur Sumut terpilih oleh KPU Sumut, mengalahkan duet Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Setelah menjadi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memutuskan mundur dari kursi ketua umum PSSI meski masa baktinya belum selesai.

Edy Rahmayadi mengumumkan keputusannya dalam Kongres PSSI tahun 2019 yang tengah berlangsung di Nusa Dua, Bali. Ia mengklaim mengambil langkah itu untuk kepentingan PSSI.

"Demi PSSI berjalan dan maju, makanya saya nyatakan saya mundur dari Ketum PSSI," ujar mantan Pangkostrad itu.

"Ini semua saya lakukan dalam kondisi sehat walafiat. Saya mundur, karena saya bertanggung jawab," ucapnya menambahkan.

Sebelum pengunduran diri Edy, PSSI dirundung isu pengaturan skor. Sejumlah pejabat teras PSSI ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus suap pertandingan saat itu.