Liga Indonesia

Wacana Format Liga 1 2023-2024: Juara Ditentukan Lewat Babak Play Off

Minggu, 5 Maret 2023 23:46 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Juni Adi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI Erick Thohir, pada acara presconference Penegakan Hukum Match Fixing di Media Center GBK, Minggu (19/02/23). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI Erick Thohir, pada acara presconference Penegakan Hukum Match Fixing di Media Center GBK, Minggu (19/02/23).

INDOSPORT.COM - Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyampaikan hasil sarasehan pada Sabtu (04/03/23) disepakati ada pergantian format Liga 1 2023/24. Tim juara akan ditentukan lewat babak play off.

Menurut Erick Thohir, 18 klub peserta Liga 1 2022 sepakat ada terobosan baru kompetisi kasta teratas. Liga 1 tetap memainkan musim secara reguler tapi diakhir musim, empat tim papan atas disebut akan jalani babak play off.

Di play off, tim peringkat empat akan melawan peringkat pertama di musim reguler. Lalu peringkat kedua akan bertemu peringkat ketiga.

Dua tim pemenang akan bertanding di babak final yang rencananya digelar pada 27 April 2024.

"Liga 1 pun usulkan ada perubahan, bahwa ranking 1-4 ada play off. Ini terobosan luar biasa, tinggal bagaimana kami PSSI siapkan format, wasit sesuai standar dan persiapan teknologi bila memungkinkan," kata Erick Thohir.

Sebelumnya disepakati ada babak play off, ada pilihan opsi untuk format Liga 1 musim depan yakni digelar dalam tiga wilayah. Tapi, 18 klub peserta memilih memakai babak play off. 

Menurut Ketum PSSI, terobosan perlu dilakukan agar kualitas Liga Indonesia bisa bersaing dengan negara lain di Asia dan ASEAN. Pasalnya, ranking Liga Indonesia berada di urutan lima se-Asia Tenggara.

"Liga kita, mohon maaf terendah Asia Tenggara, kami merasa direndahkan jadi kita harus buat terobosan. Setelah rapat dengan FIFA, ini Liga 1 dan Liga 2 tidak digelar dalam kurun waktu sama," tutur Erick Thohir.

Tak hanya itu, Liga 1 dan Liga 2 untuk musim depan tidak lagi diurus oleh Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi. Kedua kompetisi akan berdiri masing-masing dengan operatornya.

"Operator liga 2 terserah mereka tunjuk komisaris dan direksi, kami tak ikut campur. Saya hanya memastikan mereka tak saking bunuh, kriteria yang disepakati berdasarkan sarasehan," jelas Erick Thohir.