Liga Indonesia

Bak Bencana, Zainudin Amali Ungkap Ngerinya Sanksi FIFA Jika Menimpa Indonesia

Kamis, 30 Maret 2023 16:56 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Petrus Manus Da' Yerimon
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, merasa ketar-ketar menanti sanksi dari FIFA untuk Indonesia usai dicabut sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Copyright: © Petrus Manus Da' Yerimon
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, merasa ketar-ketar menanti sanksi dari FIFA untuk Indonesia usai dicabut sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

INDOSPORT.COM - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, merasa ketar-ketar menanti sanksi dari FIFA untuk Indonesia usai dicabut sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

FIFA memang telah resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keputusan ini dinyatakan FIFA melalui pernyataan resminya pada Rabu (29/03/23) malam.

Memang dalam pernyataan resminya FIFA tidak menjabarkan secara jelas alasan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

FIFA hanya menulis melihat dari situasi perkembangan yang terjadi belakangan ini di Indonesia.

"Jadi kan kita sudah tahu keputusan FIFA bahwa kita dicabut ketuanrumahan kita," buka Zainudin Amali.

Zainudin Amali mengatakan saat ini memang Indonesia sedang ketar-ketir menanti keputusan lainnya yang dikeluarkan FIFA terkait apakah akan ada sanksi tambahan untuk Indonesia.

"Tinggal yang ditunggu tindakan susulan. Tentu saya berharap jangan sampai kita kena sanksi berat," kata Amali.

Memang Zainudin terngiang akan hukuman berat yang sempat diterima Indonesia oleh FIFA pada 2015 lalu. Di mana saar Indonesia sempat di banned FIFA karena dinilai mendapat intervensi dari pemerintah.

Saat ini menurut Zainudin situasinya berbeda dan terdapat potensi hukuman yang lebih berat.

"Kita tahu kita tidak bisa (gelar Piala Dunia), maka tak bisa main di pertandingan yang diatur oleh FIFA di semua level dunia maupun ASEAN."

"Kita sudah tak bisa lagi melaksanakan FIFA Matchday. Negara lain yang anggota FIFA juga enggak mungkin datang ke sini, kita enggak bisa (main) keluar," ucap Amali.