In-depth

3 Hal Serius Penyebab Prestasi PSS Sleman Merosot di Akhir Liga 1 Musim ini

Sabtu, 8 April 2023 10:11 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
© Instagram@pssleman
Pertandingan BRI Liga 1 antara PSS Sleman vs Persikabo 1973 di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Minggu (26/02/23). (Foto: Instagram@pssleman) Copyright: © Instagram@pssleman
Pertandingan BRI Liga 1 antara PSS Sleman vs Persikabo 1973 di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Minggu (26/02/23). (Foto: Instagram@pssleman)

INDOSPORT.COM - PSS Sleman pada akhirnya hanya menjadi tim papan bawah meski awalnya memasang target tinggi di Liga 1 2022/2023. Ada tiga hal serius yang menjadi penyebab prestasi tim Elang Jawa musim ini.

PSS mengakhiri laga kandang musim ini dengan kemenangan atas Bali United 2-0, Jumat (07/04/23). Dua gol kemenangan tim Elang Jawa dicetak Kim Kurniawan dan Ricky Cawor.

Sayangnya, tiga poin tambahan atas kemenangan ini tak mampu mengangkat posisi PSS di klasemen. Andaipun pada laga terakhir bisa menang atas Persija Jakarta, posisi PSS mentok ada di peringkat ke-15.

Posisi ini jelas tak menggambarkan PSS yang dihuni pemain-pemain berkualitas. Pada awal musim lalu, kehadiran Boaz Solossa, Todd Ferre hingga Marckho Meraudje sempat menimbulkan harapan bahwa PSS bisa bersaing, minimal di sepuluh besar.

Fakta itu turut didukung prestasi PSS Sleman yang sukses menembus semifinal Piala Presiden 2022. Ada harapan agar Seto Nurdiyantoro mengulang prestasi pada Liga 1 2019 ketika menggenggam posisi delapan dengan skuat tanpa bintang.

Berikut ini tiga hal serius yang membuat prestasi PSS Sleman tenggelam, seperti halnya musim Liga 1 2022/2023:

1. Salah Pemain Asing

Tak bisa dipungkiri bahwa prestasi klub Tanah Air di Liga 1 sangat dipengaruhi pemain asing. Para pemain yang digaji mahal itu memberikan kontribusi berupa kemampuan individu, membaca strategi dan leadership.

PSM Makassar menjadi contoh nyata pada musim ini. Wiljan Pluim tak sekadar memaksimalkan potensinya untuk mencetak gol atau membangun serangan. Pluim juga bisa mengarahkan para pemain muda untuk mengikuti alur yang diinginkannya, baik saat menyerang ataupun bertahan.

Selain Pluim, kontribusi Kenzo Nambu, Yuran Fernandes dan Everton Nascimento juga luar biasa. Keberadaan nama-nama itu membuat mentalitas Yance Sayuri dkk. menjadi terangkat.