In-depth

4 Penerus Scholes di Man United yang Akhirnya Gagal dan Hengkang, McTominay Selanjutnya?

Sabtu, 8 April 2023 21:32 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Indosport
Anderson Luis de Abreu Oliveira kala memperkuat Manchester United. Copyright: © Indosport
Anderson Luis de Abreu Oliveira kala memperkuat Manchester United.
3. Nick Powell

Penampilan di partai debut bisa menipu dan itulah yang dirasakan fans Manchester United terhadap Nick Powell yang mereka beri Crewe Alexandra pada musim panas 2012 lalu seharga 7,5 juta Euro.

Crewe hingga kini adalah tim kecil yang biasanya beredar di sekitar kasta ketiga dan keempat namun bakat Powell telah sukses menangkap perhatian Sir Alex Ferguson.

Pada September 2012 ia melakukan debut sebagai pengganti melawan Wigan Athletic dan sukses menjaringkan satu gol dari luar kotak penalti sekaligus menghantarkan timnya menang 4-0.

Penampilan tersebut memikat hati para penggemar Manchester United. Fisiknya yang tinggi besar namun tetap dikaruniai tekhnik tinggi diharapkan akan menjadi upgrade bagi Paul Scholes yang akan pensiun untuk kali kedua di penghujung 2012/2013.

Hanya saja setelah itu sensasi Powell memudar begitu saja. Setelah menjalani masa peminjaman ke tiga klub berbeda, akhirnya bintang timnas Inggris junior tersebut dilepas secara cuma-cuma di 2016. Kini masih berusia 29 tahun, Powell tengah memperkuat Stoke City di Championship.

4. Anderson

Mungkin dalan daftar ini, Anderson adalah pemain yang paling berbakat dan paling tinggi pamornya. Namun justru karier mantan wonderkid brilian Brasil ini yang berakhir paling dini.

Anderson didatangkan Manchester United dari FC Porto pada 2007 seharga 31 juta Euro. Meski digadang-gadang akan jadi penerus Paul Scholes, namun ia punya gaya main yang cukup berbeda.

Pemenang Golden Boy 2008 itu adalah gelandang yang senang ketika bola berada di kakinya. Layaknya pemain asal Negeri Samba lain, dribel serta flair menjadi senjata utamanya.

Oleh para pemain Manchester United saat itu, Anderson dinilai punya segalanya untuk jadi pemain terbaik dunia namun sayangnya ia tidak ambisius dalam berlatih. Bahkan untuk belajar bahasa Inggris dengan serius pun ia enggan.

Meski membantu timnya menjuarai empat Liga Inggris dan satu Liga Champions, Anderson akan selamanya dikenang sebagai talenta gagal yang harus pensiun di usia 30 tahun karena fisiknya bahkan tidak cukup fit untuk bermain untuk klub Turki dan Brasil.