Meski Prestasi Anjlok, Arema FC Syukuri Pencapaian Tim pada Musim 2022/2023
Seiring hal itu, Wiebie Dwi Andriyas juga tak memungkiri perjalanan Arema FC yang begitu terjal pada musim ini tak lepas dari hujan kritik dari publik.
Setelah Tragedi Kanjuruhan, banyak kalangan melayangkan kritik terhadap misi Arema FC yang tetap mengikuti kompetisi Liga 1 hingga akhir musim.
Padahal di sisi lain, para keluarga korban tragedi masih tak mendapatkan keadilan. Sehingga cukup banyak yang menilai Arema FC sebagai klub tak berempati.
"Saya berangkat dari jalanan. Jadi sudah terbiasa terhadap berbagai kritikan baik yang positif maupun negatif," beber Wiebie.
Dia pun tak akan menanggapi kritikan tersebut dengan lebih jauh. Karena pada dasarnya, keberadaannya sebagai Manajer Arema FC hanya bersifat membantu.
Ya, Wiebie datang ketika Tim Singo Edan sedang limbung pasca tragedi. Krisis kepemimpinan terjadi seiring mundurnya 2 figur penting di klub.
Gilang Widya Pramana meletakkan jabatan Presiden Arema FC pada 29 Oktober 2022 lalu. Langkah serupa juga ditempuh Muchammad Ali Rifki dari posisi manajer tim.
"(Kompetisi musim 2022/2023) sudah diarungi. Yang penting, niat kita baik untuk sepak bola di Malang," owner klub Liga 3, NZR Sumbersari FC, itu membeberkan.
Alasan itulah yang menjadi landasan kuatnya untuk mengisi jabatan manajer tim. Bagaimanapun juga, Arema FC sebagai klub di Malang harus tetap eksis.
"Adik-adik kita di SSB (sekolah sepak bola), di akademi, akan terus ada untuk regenerasi sepak bola di Malang," pungkas dia.