Liga Europa

Dosa-dosa Anthony Taylor, Wasit Sevilla vs Roma yang Bikin Mental Mourinho Terganggu

Kamis, 1 Juni 2023 08:08 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Alberto Lingria
Dosa-dosa Anthony Taylor, wasit pertandingan final Liga Europa 2022/2023 antara Sevilla vs AS Roma, yang bikin mental Jose Mourinho terganggu. FOTO: REUTERS/Alberto Lingria Copyright: © REUTERS/Alberto Lingria
Dosa-dosa Anthony Taylor, wasit pertandingan final Liga Europa 2022/2023 antara Sevilla vs AS Roma, yang bikin mental Jose Mourinho terganggu. FOTO: REUTERS/Alberto Lingria

INDOSPORT.COM - Dosa-dosa Anthony Taylor, wasit pertandingan final Liga Europa 2022/2023 antara Sevilla vs AS Roma, yang bikin mental Jose Mourinho terganggu.

Sevilla berhasil keluar sebagai juara Liga Europa 2022-2023, setelah memenangkan babak final pada Kamis (01/06/23) dini hari WIB, lewat babak adu penalti atas AS Roma.

Padahal, AS Roma unggul lebih dahulu lewat gol Paulo Dybala pada babak pertama (34'), dalam laga yang dihelat di Puskas Arena, Budapest, Hungaria tersebut.

Namun, gol bunuh diri Gianluca Mancini pada menit ke-55 membuat kubu Sevilla berhasil menyamakan kedudukan, dan menjaga asa juara.

Skor imbang 1-1 hingga peluit babak kedua berbunyi, sehingga final berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Namun masih belum ada gol tercipta dalam rentang 2x15 menit.

Pemenang Liga Europa musim ini pun ditentukan lewat babak adu penalti. Nahas, dua penendang AS Roma gagal menjebol gawang, dan empat pemain Sevilla gacor.

Dengan begitu, Sevilla resmi melanjutkan supremasi mereka di Liga Europa dengan kemenangan 4-1 atas AS Roma, sehingga membuat Jose Mourinho harus gigit jari.

Selepas pertandingan final, Jose Mourinho ngamuk pada wasit berkebangsaan Inggris, Anthony Taylor. The Special One merasa Roma banyak dirugikan oleh Taylor.

Bukan lantaran rekornya tak pernah kalah di final sejak 20 tahun jadi tercoreng, tapi Mou mengaku mati rasa saat melihat raut wajah anak asuhnya setelah diculasi oleh Taylor.

"Kami sangat lelah secara fisik, sangat lelah secara mental, (serasa) mati karena kami pikir ini kekalahan yang tidak adil, dengan banyak insiden yang bisa diperdebatkan."