Timnas Indonesia

Blak-blakan, Arya Sinulingga Sebut PSSI Terlilit Utang Hampir Rp100 Miliar

Kamis, 6 Juli 2023 14:43 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Indra Citra Sena
© Ammara Marthiara/INDOSPORT
Exco PSSI, Arya Sinulingga, saat menghadiri agenda latihan dan seleksi tim Garuda Select di Stadion Madya, GBK Senayan, Jakarta, Kamis, (06/07/23). Copyright: © Ammara Marthiara/INDOSPORT
Exco PSSI, Arya Sinulingga, saat menghadiri agenda latihan dan seleksi tim Garuda Select di Stadion Madya, GBK Senayan, Jakarta, Kamis, (06/07/23).

INDOSPORT.COM - Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengungkap sebuah fakta mengejutkan soal federasi yang rupanya saat ini tengah terlilit utang hampir Rp100 Miliar.

Kabar tersebut diungkap Arya kepada awak media usai menghadiri agenda seleksi dan latihan Tim Garuda Select di Stadion Madya, GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/23). 

"Kami saat ini ditagih puluhan miliar utang PSSI. Ya kami kan nggak punya utang, sebelumnya kami hanya terima ketika dikasih, uang nggak ada. nol. Yang ada ada lah utang," ungkap Arya Sinulingga. 

"Utangnya puluhan miliar, sudah ada juga yang mengancam kami, somasi juga. Utang ini banyak banget datang, tapi uang nggak ada," sambungnya.

Arya Sinulingga juga menambahkan bahwa saat ini PSSI tengah berproses mencari pundi-pundi rupiah untuk menutupi lubang utang tersebut.

Sehingga, Arya Sinulingga meminta kepada pecinta timnas Indonesia untuk memaklumi jika ada informasi mengenai biaya-biaya yang belum dilunasi oleh PSSI.

"Karena kami di samping cari uang untuk kegiatan, juga untuk membayar utang. Misal, PSSI gelar seleksi dari mana uangnya? Lalu FIFA Matchday, emang itu untung? Nggak. Waktu kemarin kita lawan burundi, rugi nggak? Rugi juga," terang Arya.

"Waduh (soal nominal), puluhan miliar, kisarannya tipis-tipis lah, hampir Rp100 miliar, tapi nggak nyampe lah, di bawah sedikit, ya sekitar segitu lah," sambung Arya.

Lebih lanjut, sembari melunaskan utang-utang, Arya menegaskan bahwa saat ini PSSI memprioritaskan untuk membayar yang menyangkut kehidupan seseorang, misalnya pembayaran untuk wasit. 

"Baru kalian bilang bahwa kita ini nggak ada aktivitas. Aktivitas kan butuh duit, jadi kami terima duit, habis itu dipakai untuk aktivitas kami ke depan, dan juga membayar utang bertahap," jelas Arya Sinulingga.

"Walaupun ini masih bertahap, pak Erick sudah mengarahkan supaya kami mulai membayar utang, tapi yang memang menyangkut hidup orang." 

"Untuk vendor-vendor kami terpaksa menunggu audit. Iya dong, kami nggak tahu hutangnya sekian, ini bener apa engga, siapa yang tahu," imbuhnya.