In-depth

Bedah Formasi Ngeri Lazio Usai Kedatangan Daichi Kamada, Kuda Hitam di Liga Champions?

Jumat, 4 Agustus 2023 12:41 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Ciro De Luca
Daichi Kamada. Copyright: © REUTERS/Ciro De Luca
Daichi Kamada.
Bentuk Trisula Maut di Sektor Tengah

Aslinya Kamada adalah seorang gelandang serang namun bisa ditempatkan hampir di semua posisi di lini tengah.

Belakangan bahkan eks Sint-Truiden dan Sagan Tosu itu dapat beroperasi sebagai penyerang kedua bahkan sesekali digeser ke sisi sayap.

Ditambah dengan visi bermain serta tekhnik yang mumpuni, maka Daichi Kamada semakin pantas dianggap sebagai prospek masa depan Lazio, suksesor Sergej Milikovic-Savic.

Dalam skema 4-3-3 ala Maurizio Sarri yang bisa berubah jadi 4-2-3-1, Kamada bakal bertandem dengan Luis Alberto menggantikan Milinkovic-Savic.

Luis Alberto dan Sergej Milinkovic-Savic pernah berpendar sebagai nyawa serangan Lazio dalam beberapa musim belakangan. 

Keduanya punya kemiripan posisi dan peran. Bicara posisi, mereka adalah gelandang tengah, sementara jika bicara peran, keduanya adalah mezzala. Atribut terbaik keduanya adalah kemampuan dribel dan passing. 

Alberto membuat 148 operan dengan akurasi 87,8% dan Milinkovic Savic melepas 109 operan dengan akurasi 89% dalam 2 laga perdana Serie A di musim kemarin. 

Dalam formasi 4-3-3 Lazio, Alberto dan Kamada bisa saling menopang. Atribut serangan mereka membantu pemain yang ngepos di lini pertama untuk ikut menginisiasi serangan.

Alberto bisa mengisi peran Felipe Andersen ketika ia masuk ke kotak penalti lawan, sehingga Lazio memiliki lebih banyak opsi untuk menyerang.

Dtambah kehadiran Kamada yang cenderung bertahan. Dengan bermain lebih dalam, Lazio bisa memanfaatkan kelebihan Kamada dalam bertahan.

Menurut statistik dari FBref, ia termasuk dalam salah satu defender terbaik saat bermain untuk Frankfurt.

Dengan 21 tekel sukses, Kamada adalah penjegal terbaik kedua milik Frankfurt dan hanya kalah dari bek sentral dari Brasil yakni Tuta (23).

Catatan tersebut membuat  pemain seperti Kamada dan Alberto tidak kagok jika harus melakukan pekerjaan defensif. Trio Kamada, Alberto, dan Anderson membuat serangan Lazio lebih proaktif dan atraktif.

Mereka sanggup mengacaukan serangan lawan berkat kecepatan, kejelian, dan kontrol bola yang baik saat melakukan dribel.

Untuk lini depan, trio Pedro, Ciro Immobile, Felipe Anderson masih akan jadi tumpuan untuk mengancam pertahanan lawan.

Ketiganya tampil solid musim lalu dengan membuat 33 gol setengah dari total gol Lazio di Serie A mencapai 60 gol. Sementara di sektor pertahanan kemungkinan tidak banyak berubah.

Di posisi penjaga gawang, akan ditempati oleh Ivan Provedel, kemudian empat bek bakal diisi oleh Alessio Romagnoli, Patric sebagai duet palang pintu, dan bek kanan ditempati oleh Elseid Hysaj, bek kiri diisi Stefan Radu atau Dimitrije Kamenovic.

Lazio dan Maurizio Sarri barangkali tidak datang sebagai tim atau pelatih yang sangat difavoritkan menyabet gelar juara Liga Champions musim depan.

Namun kiprahnya nanti, Sarri memperlihatkan bahwa Lazio diisi oleh pemain-pemain yang tahu betul caranya untuk bermain sebagai sebuah tim yang utuh. Mereka saling melengkapi, saling menutup celah, dan silih menopang. 

Faktor itu membuat Lazio tetap pantas menjalani kompetisi dengan kepala tegak walau tak membuat jurnalis sepak bola kelabakan, dengan berita rumor transfernya.