Timnas Indonesia

Fakhri Husaini Akhirnya Dukung Timnas Indonesia Pakai Pemain Naturalisasi, Tapi ...

Selasa, 15 Agustus 2023 20:39 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Mnatan pelatih Timnas Indonesia kelompok usia muda, Fakhri Husaini saat jumpa pers di Media Center Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Mnatan pelatih Timnas Indonesia kelompok usia muda, Fakhri Husaini saat jumpa pers di Media Center Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Fakhri Husaini Terima Pemain Naturalisasi

Namun belakangan, Fakhri Husaini mulai melunak dan menerima pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. Alasannya tidak lepas dari regulasi baru PSSI soal pemain asing Liga 1.

Sebagaimana diketahui, musim ini PSSI menambah kuota pemain asing Liga 1, dari yang awalnya hanya empat orang menjadi enam orang per tim, dan boleh diturunkan sekaligus.

Tak sampai di sana, klub Liga 2 juga boleh menggunakan jasa pemain asing. Alhasil, kesempatan pemain lokal untuk unjuk kemampuan semakin menipis.

Minimnya jam terbang pemain lokal tentu berdampak pada Timnas Indonesia. Maka dari itu, Fakhri Husaini sepakat soal adanya pemain naturalisasi di Timnas.

"Kalau sekarang STY mau pakai pemain naturalisasi, saya dukung betul. Karena apa, hanya berapa pemain lokal kita yang punya kesempatan main di liga," ungkap Fakhri.

"Enam pemain asing sekarang. Dari mana kita bisa mendapat pemain potensial kalau semua klub liga itu pakai enam asing yang main," ujar pelatih kelahiran Aceh tersebut.

"Sekarang pemain-pemain kayak Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya, semakin banyak pemain-pemain potensial yang kini mulai kehilangan tempat di klubnya," tukas Fakhri.

Tak hanya Timnas senior, bahkan PSSI juga membuka pintu bagi pemain diaspora untuk berseragam Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023, November nanti.

Bagi Fakhri Husaini, ini adalah buah dari buruknya PSSI mengelola kompetisi usia muda berjenjang, sehingga sampai harus memanggil pemain luar negeri.

Namun, ia mengaku menyerahkan segala keputusan ke PSSI, agar federasi belajar bahwa untuk membentuk Timnas yang berprestasi, harus dimulai dari kelompok usia muda.