Liga 1

Masalah PSIS Semarang di Liga 1, Mentalitas Tandang atau Butuh Dukungan Santri?

Minggu, 8 Oktober 2023 09:30 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Instagram@psisfcofficial
PSIS Semarang harus lebih maksimal lagi dalam partai tandang di Liga 1 2023-2024 dan selaku pelatih Gilbert Agius dituntut mencari solusinya. (Foto: Instagram@psisfcofficial) Copyright: © Instagram@psisfcofficial
PSIS Semarang harus lebih maksimal lagi dalam partai tandang di Liga 1 2023-2024 dan selaku pelatih Gilbert Agius dituntut mencari solusinya. (Foto: Instagram@psisfcofficial)

INDOSPORT.COM - PSIS Semarang harus lebih maksimal lagi dalam partai tandang di Liga 1 2023-2024 dan selaku pelatih Gilbert Agius dituntut mencari solusinya.

PSIS bak tim raksasa ketika berlaga di Stadion Jatidiri Semarang. Hingga pekan ke-15 Liga 1 2023-2024, mereka merupakan tim paling sukses saat berstatus tim tuan rumah.

Laskar Mahesa Jenar mendapatkan 19 poin dari delapan pertandingan home. Carlos Fortes dan kolega juga sukses mencetak 13 gol dan hanya kemasukan lima kali saja.

Namun, situasi ini berbanding terbalik saat harus away ke markas lawan. PSIS seperti tim yang kehilangan taringnya dengan hanya meraih lima poin dalam tujuh partai tandang. Gawang Adi Satryo dan Rizky Darmawan juga kebobolan 11 gol dan hanya mencetak 8 gol.

Situasi itu yang menjadi evaluasi menjelang berakhirnya putaran pertama. Gelandang PSIS Semarang, Septian David Maulana, juga dibuat bingung dengan situasi ini.

"Yang pasti memang ada sedikit perbedaan. Saat di kandang, kita ada support dari suporter, dari keluarga, jadi ada motivasi khusus," kata Septian David.

"Tapi sebenarnya, saya juga enggak tahu ya, bagi saya, sebenarnya hampir sama saja. Saat away juga ada motivasi untuk meraih kemenangan," lanjutnya.

Keberuntungan bisa menjadi salah satu faktor pembeda. Saat menang melawan Barito Putera 1-0, pada 22 September 2023 lalu, faktor hoki sangat terlihat.

Barito Putera tidak bermain jelek pada laga itu. Sayangnya, tiga peluang Laskar Antasari hanya membentur gawang PSIS, tanpa bisa berbuah gol.

Dalam laga itu, PSIS mengundang ratusan santri untuk memberi dukungan. Begitu pula ketika menang atas PSM Makassar 2-1. Ada ratusan santri yang menjadi pembeda di antara ribuan suporter PSIS.

Rasakan Perbedaan

Sebenarnya yang bingung juga bukan hanya para pemain saja. Pelatih Gilbert Agius malah menyebut PSIS sebagai tim yang berbeda saat laga kandang dan tandang.

Seperti yang terbaru ketika kalah 1-2 atas RANS Nusantara FC di Stadion Maguwoharjo, Jumat (6/10/23), Gilbert Agius merasa timnya bermain jelek.

"Kalau disebut terlalu percaya diri (setelah dua kemenangan kandang), sebenarnya tidak, memang PSIS bermain tidak bagus. PSIS tampil berbeda saat pertandingan kandang dan tandan," jelas Gilbert Agius.

Gilbert Agius juga tak mau menyalahkan wasit. Dalam laga itu, Taisei Marukawa sempat dijatuhkan bek RANS Nusantara FC. Ada banyak yang beranggapan PSIS layak diberikan penalti.

"Saya tidak mau bicara wasit. Mereka membuat kesalahan, mereka juga manusia seperti kita. Kadang ada yang diuntungkan, kadang ada yang dirugikan," ungkap Gilbert Agius.

Yang pasti, PSIS punya waktu dua pekan untuk berbenah selama Liga 1 jeda karena FIFA Matchday. PSIS terjadwal melakoni laga tandang lagi pada 20 Oktober 2023 di markas Persikabo 1973.

PSIS Semarang punya peluang besar untuk meraih poin tandang. Persikabo 1973 dalam situasi sulit bersama Aji Santoso karena sudah tak pernah menang dalam sembilan laga terakhir Liga 1 2023-2024.

Jika mendapat hasil jeblok lagi, maka PSIS memang butuh dukungan santri dalam laga tandang, meski konsekuensinya mendapat denda Rp25 juta dari komite disiplin PSSI.