In-depth

Ditinggal Sheikh Jassim, 3 Keuntungan Mengiurkan untuk Manchester United jika Dibeli Red Bull

Senin, 16 Oktober 2023 04:31 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Dylan Martinez
Impian fans Manchester United untuk melihat klub kesayangan mereka dibeli oleh Sheikh Jassim Al-Thani kini pupus sudah. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez) Copyright: © REUTERS/Dylan Martinez
Impian fans Manchester United untuk melihat klub kesayangan mereka dibeli oleh Sheikh Jassim Al-Thani kini pupus sudah. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)

INDOSPORT.COM - Impian fans Manchester United untuk melihat klub kesayangan mereka dibeli oleh Sheikh Jassim Al-Thani kini pupus sudah.

Pada Minggu (15/10/23) lalu telah dikabarkan oleh Fabrizio Romano jika miliader asal Qatar tersebut memilih untuk mundur pasca tawaran pamungkasnya senilai 7 miliar dollar Amerika Serikat ditolak keluarga Glazer.

Dapat dipastikan akan sulit untuk mencari calon investor sebaik Sheikh Jassim yang menjanjikan pelunasan utang 100% plus pendanaan besar-besaran untuk perbaikan fasilitasn dan infrastruktur.

Memang ada Sir Jim Ratcliffe yang entah kenapa bisa membujuk Glazer untuk menjual 25% saham mereka padanya namun signifikansinya masih diragukan.

Tidak banyak perusahaan atau pebisnis yang rasanya sesiap Sheik Jassim untuk mengambil alih Manchester United namun bukan berarti tidak ada.

Satu-satunya pihak yang mungkin sanggup membeli Iblis Merah sepenuhnya dari Glazer sekaligus membentuk manajemen top untuk mengembalikan tim pada masa jayanya adalah Red Bull.

Perusahan minuman energi asal Austria dalam waktu kurang dari 20 tahun sudah bisa membentuk jaringan klub sepakbola di seluruh dunia yang terbilang sangat sukses.

Mereka terbilang masih pemain baru di industri ini namun bibit keberhasilan dan DNA juara ada dalam diri mereka.

Red Bull di atas kertas adalah instansi dengan kemungkinan terbaik bisa menyelamatkan Manchester United meski cukup kecil kans mereka tertarik membeli klub sebesar mereka.

Perusahaan berlogo banteng merah tersebut sudah cukup sibuk mengurus RB Leipzig dan Red Bull Salzburg sebagai dua tim utama mereka di sepakbola.

Lagipula sepertinya mereka punya tendensi untuk lebih menyukai tantangan membeli dan membawa tim kelas bawah menuju pucuk piramida kasta seperti proyek Leipzig yang dimulai pada 2005 dari divisi kelima.

Namun soal bisnis tidak yang namanya tidak mungkin. Terutama dengan banyaknya keuntungan yang bisa didapat semua pihak terutama tiga untuk Manchester United berikut ini.