In-depth

Kisah Timothy Weah, Anak Presiden yang Pilih Tetap di Jalur Sepak Bola Ketimbang Ikut Pilpres

Selasa, 24 Oktober 2023 06:45 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/John Sibley
Selebrasi pemain Amerika Serikat Timothy Weah usai menjebol gawang Wales di grup B Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: REUTERS/John Sibley) Copyright: © REUTERS/John Sibley
Selebrasi pemain Amerika Serikat Timothy Weah usai menjebol gawang Wales di grup B Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: REUTERS/John Sibley)

INDOSPORT.COM - Timothy Weah memilih fokus untuk membangun kariernya sebagai pemain sepak bola ketimbang mengikuti jejak ayahnya, George Weah terjun ke dunia politik dan menang pemilu jadi Presiden.

Publik sepak bola Indonesia saat ini tengah dihebohkan dengan kabar pemberitaan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming ikut Pimilihan Presiden (Pilpres) 2024 sebagai calon wakil Presiden dari Prabowo Subianto.

Tapi sayang majunya Gibran Rakabuming menimbulkan pro dan kontra bagi publik Tanah Air. Jalan Gibran memilih ikut pilpres berbeda dengan salah satu anal daro presiden Liberia, George Weah, Timothy Weah.

Pecinta sepak bola dunia tentu tidak asing lagi dengan sosok George Weah. Ya, dia adalah mantan bintang AC Milan yang pernah berjaya di Eropa.

Beberapa gelar pernah ia menangkan baik untuk tim maupun individu, di antaranya dua kali merebut scudetto Serie A untuk AC Milan, satu gelar Liga Prancis bersama Paris Saint-Germain, dan satu Piala FA untuk Chelsea.

Sedangkan gelar individu yang ia dapat adalah satu Ballon d'Or dan satu pemain terbaik dunia versi FIFA pada 1995 lalu. George Weah kemudian pensiun dari dunia sepak bola pada 2003.

Lama pensiun, Weah kemudian memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan mengikuti kontestasi pemilihan umum untuk calon presiden Liberia pada 2017 lalu.

Ia sukses terpilih menjadi Presiden setelah memenangkan pemilu putaran kedua pada 26 Desember 2017.

Menurut laporan Komisi Pemilihan Nasional (NEC) Liberia kepada media massa, kertas surat yang masuk ke meja panitia nasional mencapai 98 persen.

Weah, kandidat dari Koalisi Perubahan Demokratik, sebelumnya memenangkan pemilihan pada putaran pertama pada Oktober 2017 dengan mendapatkan 38,4 persen suara, sementara Boakai meraih 28,8 persen suara.

"Hasil akhir perhitungan suara diharapkan dapat diumumkan pada Jumat, 29 Desember 2017," kata Ketua NEC Jerome Kotkoya dalam acara jumpa pers.

Kemenangan Weah ini disambut gegap gempita oleh para pendukungnya. Mereka serempak turun ke jalan berpesta kemenangan dengan menari tarian khas.