x

3 Hal yang Membuat Montella Bisa Dipecat AC Milan

Senin, 30 Oktober 2017 06:47 WIB
Penulis: Juni Adi | Editor: Arum Kusuma Dewi
Vincenzo Montella, pelatih AC Milan.

AC Milan kembali meraih hasil buruk dalam laga lanjutan Serie A Italia setelah dipermalukan tamunya, Juventus. Bermain di San Siro, Hakan Calhanoglu dkk justru takluk dengan skor 0-2 dari Juventus.

Hasil tersebut tentu menjadi mimpi buruk buat pelatih Vincenzo Montella. Mantan pelatih Fiorentina itu semakin berada dalam tekanan karena tak kunjung mengangkat performa Rossoneri.

Padahal, pada musim ini Milan sudah belanja jor-joran dengan menghabiskan dana 230 juta euro untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas, pada bursa transfer musim panas kemarin.

Baca Juga

Dihuni pemain sekelas Andre Silva, Leonardo Bonucci, dan Hakan Calhanoglu, performa Milan justru malah terpuruk di pertengahan musim, mereka kini tercecer di papan tengah klasemen dengan menempati posisi 8.

Mengalami empat kekalahan dari enam pertandingan tentu bukan hal yang bagus bagi tim yang mencoba memulai era baru. 

Skuat AC Milan.

Isu pemecatan Montella pun semakin berembus kencang, dan bukan tidak mungkin manajemen Milan akan mendepak sang pelatih dalam waktu dekat.

Terlepas dari rentetan hasil buruk yang dialami Milan, sebenarnya ada alasan-alasan lain yang bisa menjadi biang keladi pelatih berusia 43 tahun itu kehilangan pekerjaannya. Berikut hasil rangkuman INDOSPORT:


1. Tak Menang Melawan Tim-tim Besar

AC Milan vs Juventus.

Di awal musim, AC Milan memang tampil cukup menjanjikan dengan meraih kemenangan dua kali beruntun saat melawan Crotone dan Cagliari. Namun, saat berjumpa dengan Lazio di pertandingan ketiga liga, mereka justru malah dibantai dengan skor 4-1.

Sejauh ini, Milan telah mengalami 5 kekalahan, 5 kemenangan, dan 1 hasil imbang di liga. Semua kekalahan tersebut mereka alami saat menjamu tim-tim top Serie A. 

Baca Juga

Diawali dari kekalahan atas Lazio (1-4), lalu kalah melawan Sampdoria (0-2), berlanjut ketika melawan AS Roma (0-2). Dua duel lain dengan tim besar lainnya berujung kekalahan, yakni melawan rival sekota Inter Milan (2-3) dan Juventus (0-2).

Catatan tersebut mempertegas gambaran bagaimana kualitas para pemain AC Milan dan kepandaian Montella dalam meracik strategi. Jika kembali kalah melawan Napoli pada 18 November mendatang, layak rasanya jika pelatih 43 tahun itu didepak Milan. Kini mereka berada di posisi ke-9 klasemen dengan selisih 15 poin dari Napoli di puncak


2. Gangguan Nonteknis

Pemain AC Milan, Lucas Biglia.

Tak hanya bermasalah di dalam lapangan, Montella juga harus menghadapi masalah di luar lapangan yang mana tidak bisa ditanganinya dengan tepat. Yang paling sulit tentunya adalah menyatukan 11 pemain baru Milan.

Dengan investasi pemain baru tersebut, Milan punya skuat dengan potensi besar. Namun, Milan juga perlu menyadari bahwa perlu waktu untuk membangun dinasti baru. Milan tak perlu bingung sebenarnya jika ingin keluar dari situasi yang runyam ini, mereka hanya perlu belajar dari rival sekotanya, Inter Milan.

Inter yang dalam beberapa musim terakhir kerap membeli pemain yang cukup berkualitas, namun hasilnya malah terpuruk. Tapi kini ditangani Luciano Spaletti, Inter perlahan mulai bangkit merangsek ke papan atas klasemen.

Baca Juga

Selain itu, mental para pemainnya juga perlu dibenahi oleh Montella. Dalam beberapa pertandingan terakhir melawan tim besar, mantan pelatih Fiorentina itu kerap mengkambinghitamkan mental pemainnya. Salah satunya ketika kalah melawan Lazio.

"Kekalahan yang sangat buruk dan ada begitu banyak elemen negatif yang saling terkait. Sebuah insiden, di level psikologis, mengubah permainan dan mereka perlahan mengambil kendali," kata Montella kepada Mediaset Premium.

"Lazio melakukannya dengan sangat oke dan mereka bersih dalam penyelesaian akhir. Kami tidak punya kekuatan mental untuk melawan, karena semua ingin mengubah permainannya sendiri, bukan bekerja sebagai tim," lanjut mantan pemain AS Roma itu.


3. Kejamnnya Manajemen AC Milan

Presiden Milan, Yonghong Li (tengah) bersama perwakilan Rossoneri Sport Investment Lux.

Investasi besar dilakukan oleh pengusaha asal China, Li Yonghong saat membeli AC Milan senilai Rp 10,4 triliun dari tangan Silvo Berlusconi. Melalui perusahaannya, Rossoneri Investor Sport Investment Lux, Li membeli saham klub sebesar 99,93%.

Setelah sah menguasai Milan, Li pun menunjuk Marco Fassone (Direktur Pelaksana) dan Massimo Mirabelli (Direktur Olahraga) untuk mengurusi kebijakan klub termasuk melakukan belanja pemain. Kedua orang ini, ditambah Montella, ditengarai menjadi otak kegiatan belanja gila-gilaan Milan di jendela transfer musim panas yang lalu. 

Situs Transfermarkt mencatat belanja Milan pada musim panas lalu mencapai 194 juta euro (Rp3 triliun), dengan pembelian termahal dipegang oleh Leonardo Bonucci (42 juta euro) dan Andre Silva (38 juta euro). Kalapnya manajemen Milan dalam belanja pemain, bisa diterjemahkan sebagai tanda bahwa mereka serius menyambut musim baru dengan optimisme tinggi.

Leonardo Bonucci ketika diperkenalkan ke hadapan pendukung AC Milan.

Namun, uang yang telah dikeluarkan oleh Li pada musim ini sebagai investasi Milan bukan hanya dari kantong pribadinya saja. Pria asal China tersebut meminjam dari berbagai konsorsium dunia dengan kata lain ngutang sana-sini dengan tenggat waktu pembayaran pada Oktober 2018 mendatang.

Maka dari itu, Fassone dan Mirabelli mendesak agar Montella segera memperbaiki performa tim agar kembali ke jalur perburuan juara dan masuk zona Liga Champions demi meraih keuntungan untuk membayar hutang tersebut.

Dengan segala perhitungan ekonomi di atas, maka sangat wajar jika manajemen Milan menjadi sangat garang menyikapi buruknya performa tim di atas lapangan. Bahkan, Fassone dan Mirabelli sudah memberikan ultimatum kepada Montella. Jika Milan kembali kalah ketika melawan Sassuolo dan Napoli, Montella kemungkinan akan didepak.

Serie A ItaliaAC MilanLiga ItaliaVicenzo Montella

Berita Terkini