x

3 Risiko yang Didapat Bali United dengan Merekrut Spaso

Kamis, 14 Desember 2017 12:58 WIB
Editor: Agus Dwi Witono
Ilija Spasojevic resmi gabung Bali United.

Setelah resmi meninggalkan Bhayangkara FC, Ilija Spasojevic dengan cepat menjawab pertanyaan akan ke mana dia kemudian berlabuh. Tak sampai satu pekan, striker Timnas Indonesia hasil naturalisasi itu pun resmi menjadi penyerang anyar bagi Bali United.

Melalui situs resminya, manajemen Laskar Serdadu Tridatu dengan bangga mengumumkan telah mengamankan jasa pemain kelahiran 11 September 1987 itu.

"Bergabungnya Spasojevic dengan Bali United menandakan kepulangan dirinya ke Pulau Dewata. Pada 2011 silam, Spasojevic membela Bali Devata, yang merupakan klub pertamanya di Indonesia," demikian pernyataan resmi Bali United, Rabu (13/12/17).

Kehadiran Spaso memang sangat dibutuhkan Bali United. Terutama sepeninggal top skor Liga 1 musim lalu, Sylvano Comvalius, yang memutuskan untuk mencoba tantangan baru di Liga Thailand. Spaso akan melengkapi skuat Serdadu Tridatu yang sebelumnya juga sudah merekrut sejumlah pemain anyar.

Meski demikian, kehadiran Spaso juga menyimpan ancaman tersendiri bagi Bali United. Apa saja risiko yang akan ditanggung Bali United dengan merekrut Ilija Spasojevic? Berikut INDOSPORT coba ulas untuk Anda.

Baca Juga

1. Rentan Kelelahan Akibat Jadi Andalan Timnas dan Klub Sekaligus

Ilija Spasojevic melakukan selebrasi usai cetak gol.

Ilija Spasojevic sudah pasti akan mengisi tempat utama di sektor serangan Bali United. Pelatih Widodo Cahyono Putro boleh sedikit berlega hati karena ada pengganti yang cukup sepadan atas kepergian Sylvano Comvalius.

Spaso bakal melengkapi formasi 4-3-3 yang kerap diperagakan Laskar Serdadu Tridatu. Dia memang sosok ideal sebagai goal getter berkat dukungan gelandang-gelandang andal seperti Irfan Bachdim maupun Stefano Lilipaly.

Di sisi lain, Spaso juga tampaknya bakal kerap jadi andalan Timnas Indonesia ketika ada jadwal pertandingan internasional. Minimnya stok striker matang yang dimiliki Tim Garuda membuat pelatih Luis Milla bakal terus memanggil Spaso untuk memperkuat Timnas.

Menjadi andalan di klub dan Timnas sekaligus jelas akan memberi dampak kurang bagus bagi kebugaran Spaso. Striker kelahiran Montenegro ini bakal menjalani musim yang sulit, terutama dalam menjaga kebugarannya.

Jika coach Widodo tak bisa mengatur waktu bermain maka Spaso bakal rentan kelelahan. Ujungnya, performa Bali United pun bisa terganggu karena tak bisa diperkuat stiker andalan mereka.


2. Bisa Akrab dengan Cedera

Striker Timnas Indonesia, Ilija Spasojevic (tengah) mengejar bola dalam latihan jelang melawan Guyana.

Dengan kemungkinan akan menjalani banyak laga sepanjang 2018 atau saat bergabung dengan Bali United, Ilija Spasojevic pun bakal berisiko sering mengalami cedera. Apalagi, tak bisa dipungkiri jika faktor usia bakal berpengaruh terhadap daya tahan Spaso untuk selalu tampil fit sepanjang musim.

Sepanjang berlaga di Liga Indonesia, striker 30 tahun ini sempat beberapa kali dihinggapi cedera. Seperti saat membela PSM Makassar di tahun 2012. Akibat kondisi lapangan yang buruk, engkel kaki Spaso mengalami cedera. Dia pun harus beristirahat selama beberapa pekan untuk memulihkan cederanya.

Bahkan saat membela Bhayangkara FC pun Spaso tak lepas dari cedera. Kali itu striker bertinggi 186 cm ini mengalami masalah di bagian hamstring. Akibatnya, Bhayangkara pun tidak bisa menurunkannya dalam beberapa laga, salah satunya ketika bertandang ke Madura United, Oktober lalu.

Situasi ini bukan tidak mungkin akan dialami Bali United. Terutama ketika Spaso terlalu sering dimainkan hingga membuat kondisi fisiknya menurun.


3. Diragukan Loyalitasnya

Spaso saat merayakan trofi Piala Presiden 2015 bersama Persib Bandung.

Bali memang bukan pulau yang asing bagi Ilija Spasojevic. Karena Spaso sebelumnya pernah membela Bali Devata di era Liga Primer Indonesia pada 2011. Bali Devata menjadi klub pembuka bagi perjalanan karier Spaso di sepakbola Indonesia.

Bali United menjadi klub Indonesia ketujuh yang diperkuat Spaso, atau klub kedelapan sang striker dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Satu klub lain adalah Melaka United yang dibelanya seusai memperkuat Persib Bandung di ISC 2016.

Melihat track records Spaso yang membela 8 klub dalam 8 musim otomatis loyalitasnya pun diragukan. Spaso hanya menegaskan bahwa perjalanannya selama delapan tahun terakhir ini adalah untuk mencari tantangan.

Dia merasa sudah cukup berjuang bersama Bhayangkara dengan meraih gelar juara Liga 1 2017. Karena itulah dia memutuskan bergabung dengan Bali United yang akan tampil di kancah Asia. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi striker yang musim lalu menjadi top skor bagi Bhayangkara FC tersebut. 

Seandainya Spaso bisa kembali meraih sukses bersama Bali United musim depan, akankah dia tetap mencari tantangan baru di klub lain? Mengingat durasi kontraknya bersama Serdadu Tridatu ternyata mencapai 3 tahun. Ini yang sebenarnya akan menjadi tantangan khusus yang harus ditaklukkan Spaso.

Persib BandungIlija SpasojevicBali UnitedLiga IndonesiaBhayangkara FCLiga 1

Berita Terkini