Kuasa Hukum La Nyalla Beberkan Kronologis Utang PSSI
Kuasa hukum mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, Aristo Pangaribuan menjabarkan tentang utang PSSI dan Liga Indonesia. Bahkan Aristo dengan rinci menjabarkan kronologis akan timbulnya utang PSSI terhadap kliennya.
Aristo menjabarkan bahwa PSSI mulai berutang kepada La Nyalla sejak Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada tahun 2013. Saat itu, La Nyalla yang dipercaya mendampingi Djohar Arifin yang menjabat ketua sudah mengeluarkan dana talangan untuk PSSI yang tengah kesulitan keuangan.
Bukan tanpa alasan bagi Aristo dengan gamblang menjabarkan akan asal muasal utang PSSI. Bagi Aristo tindakannya kali ini dimaksud agar stakeholder PSSI.
"Kepengurusan Pak Djohar yang sejak 2011 sampai 2013 ternyata memiliki beban utang ke beberapa pihak. Termasuk gaji pelatih, wasit, dan lainnya," ucap Aristo dalam keterangan resminya yang diterima INDOSPORT.
"Beban tersebut diputuskan melalui rapat exco untuk dilunasi oleh kepengurusan hasil KLB 2013. Saat itu sudah mulai Pak Nyalla mengeluaran dana talangan," beber Aristo.
"Sedangkan di periode 2015 hingga 2016, di era Pak La Nyalla sebagai ketua umum, perjanjian pinjaman ditandatangani Erwin Dwi Budiawan selaku wakil ketua umum dan Azwan Karim selaku sekjen,” tutur Aristo.
- Mengingat Kembali Kisruh PSSI vs Kemenprora di Kepemimpinan La Nyalla
- Rekam Jejak La Nyalla, Eks Ketum PSSI yang Penuh Kontroversi
- Pernah Beri Suntikan Dana, Eks Ketum PSSI Kembali Berkoar Soal Utang
- Bongkar Korupsi Sepakbola Indonesia, PSSI Tantang Eks Feyenoord Buktikan Ocehannya
- Pemain Belanda Bongkar Borok Sepakbola Indonesia, SOS: PSSI Seakan Tutup Mata!
Dari semua utang setelah dilakukan audit oleh PSSI di awal tahun 2017 mencapai angka total Rp13,9 miliar. Sementara di Liga Indonesia tercatat 700 ribu USD atau setara dengan Rp9 miliar. Bahkan Aristo mengatakan bahwa Ketua Umum PSSI saat ini Edy Rahmayadi mengetahui perkara utang ini.
“Pak Edy Rahmayadi pun tahu persis utang ini. Karena saat pertama kali Pak La Nyalla bersurat ke Pak Edy, dijawab oleh Pak Edy juga dengan surat, bahwa PSSI masih melakukan audit atas utang-utang tersebut.
"Selepas nanti audit selesai akan diinformasikan nilainya. Surat itu tertanggal 13 Februari 2017, ditandatangani Pak Edy sendiri. Dan sekarang audit sudah selesai, dan sudah dideklarasi oleh sekjend total nilai utang PSSI. Jadi sudah clear,” papar Aristo.
Akan tetapi Aristo cukup menyayangkan sikap PSSI yang tak memberikan jawaban skema pengembalian. Aristo mengatakan hingga saat ini tidak ada surat dari PSSI terkait penyelesaian utang piutang tersebut.
“Saya juga heran, kan surat dari kami hanya menanyakan bagaimana skemanya, bukan langsung minta uangnya. Itu pun nggak dijawab. Seharusnya Pak Joko Driyono menjawablah, kan beliau tahu persis kronologis utang-utang di PSSI dan Liga. Apalagi Pak Joko juga tandatangan di perjanjian-perjanjian utang itu," tutup Aristo.