x

Kisah Cucu Habibie di Klub Italia: Orang Indonesia Jadi Magnet Tersendiri

Minggu, 8 April 2018 14:16 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Prio Hari Kristanto
Rafid Habibie (Santarcangelo Calcio 1926)

Belum lama ini salah satu talenta berbakat Indonesia baru saja meraih suatu prestasi membanggakan. Pasalnya, bakat muda ini mampu meraih trofi bergengsi di daratan Eropa, tepatnya di Italia.

Adalah Muhammad Rafid Habibie yang baru saja menggondol trofi runner up turnamen internasional Trofeo Adriatico. Dirinya tidak sendiri, melainkan dengan dua bakat muda dari bumi pertiwi, yakni Fidelis Kelny Timothy dan Excel Favour Yosafat Tombeolu. Ketiganya tergabung di klub Serie C Italia, Santarcangelo Calcio 1926.

Kepada INDOSPORT, Rafid membeberkan pengalamannya kala berkompetisi di ajang resmi Italia tersebut mulai dari kejadian menarik hingga reaksi para pemain Italia yang heran dengan talenta berbakat dari Indonesia.

Baca Juga

1. Heran Berbahasa Indonesia

Rafid Habibie.

Selama mengarungi kompetisi Trofeo Adriatico, ternyata Rafid Habibie, Fidelis Kelny, dan Excel Favour mendapat perhatian penuh dalam pertandingan. Pasalnya para pemain seusianya merasa heran dengan pembicaraan ketiganya ketika di lapangan.

"Sebenarnya tim lawan agak bingung saja, sih. Kenapa ada anak-anak di tim kami (Santarcangelo Calcio 1926) ngomongnya tidak jelas. Bahasa Inggris bukan, Italia juga bukan," buka Rafid.

"Tahunya orang dari Indonesia," sambung anak dari Rully Habibie ini kepada INDOSPORT dengan tertawa ringan.


2. Aneh

Rafid Habibie, pemain muda Indonesia yang berkarier di luar negeri.

Rafid pun merasa aneh akan kejadian tersebut. Sebab menurut mereka sangat jarang sekali pemain asing yang bisa menjadi perhatian seperti ketiga talenta Tanah Air ini di Italia. Terlebeih lagi di kompetisi usia dini yang notabenenya banyak pemandu bakat hadir di sana.

"Seperti merasa aneh saja, karena tidak pernah dengar (dan melihat) langsung ada pemain (muda) yang mainnya menonjol (berasal) dari Indonesia di Italia," jelas pemain yang pernah menjalani seleksi di klub Portugal, Sporting Lisbon.

Lebih lanjut, reaksi para pemain di Italia sendiri seperti agak meremehkan pemain asing yang berkompetisi. "Dan mereka pikir Indonesia tuh kayak tidak ada apa-apanya (kualitas) gitu," tambah Rafid.


3. Jawab dengan Kemampuan

Muhammad Rafid Habibie dkk ketika bergabung di Italian Soccer Management Academy (ISMA).

Rafid dan kedua rekan dari Indonesia tak kehilangan semangat. Mereka secara tidak langsung membungkam apa yang diawal-awal disematkan padanya.

"Karena kita lumayan menonjol mainnya kemarin (saat turnamen)," beber Rafid.


4. Selalu Masuk Starting XI

Logo Santarcangelo Calcio.

Pemuda yang pernah ikut seleksi di klub Liga 1 Bali United ini juga membeberkan kalau dirinya dan dua temannya tadi selalu menjadi tulang punggung klub Santarcangelo Calcio 1926 (Serie C Italia). Bahkan sebanyak enam pertandingan, Rafid selalu bermain sejak menit awal.

"Kami bertiga selalu masuk starting line up terus (sejak awal turnamen). Namun kami belum dapat apa-apa (mencetak gol/assist), lagi kurang beruntung saja," kata Rafid.

ItaliaIndonesiaMuhammad Rafid HabibieBola InternasionalBakat Muda IndonesiaMuhammad R. Habibie

Berita Terkini