Pemerintah Rusia Jamin Tak Ada Inflasi Usai Piala Dunia
Pemerintah Rusia menjamin bahwa usai ajang Piala Dunia 2018 di Rusia nanti tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap inflasi negara tuan rumah. Hal tersebut disampaikan Wakil Perdana Menteri Arkady Dvorkovich kepada wartawan seperti dikutip dari situs Rusia,Tass.
Karena banyaknya turis yang berkunjung, maka penyelenggara memprediksi bahwa ajang sepakbola empat tahunan ini dapat memberi pemasukan ke pemerintah setempat dan jumlahnya mencapai 31 miliar dolar AS atau setara dengan Rp431 triliun.
1. Tak akan Berpengaruh Pada Inflasi
Setengah juta turis asing diharapkan di Rusia untuk Piala Dunia dan setelah kepergian mereka, sudah dipastikan inflasi tak akan terjadi.
"Tidak akan ada pengaruh yang signifikan terhadap inflasi. Biaya yang dikeluarkan pemerintah telah dilakukan secara berkala dan tidak sekaligus dalam jumlah yang besar. Selanjutnya akan tercipta investasi produktif dan tak akan menciptakan inflasi," kata Dvorkovich.
2. Inflasi Meningkat
Beberapa bulan lalu, Bank of Rusia menyatakan kemungkinan inflasi dapat terjadi di wilayah-wilayah tempat terselenggaranya pertandingan karena meningkatnya permintaan konsumen akan barang dan jasa.
Sementara Kementerian Ekonomi Pembangunan sebelumnya menyebut bahwa inflasi tahunan Rusia akan berada di angka 2,3-2,6% ketika memasuki bulan April.
3. Tinggal Menghitung Hari
Piala Dunia FIFA 2018 akan berlangsung pada waktu kurang dari dua bulan lagi dengan pertandingan pembukaan yang akan berlangsung di Ibu Kota Rusia, Moskow.
Rusia memilih 11 kota yang akan menjadi tuan rumah dimana serangkaian akan berlangsung. Kota-kota tersebut adalah Moskow, St. Petersburg, Sochi, Kazan, Saransk, Kaliningrad, Volgograd, Rostov-on-Don, Nizhny Novgorod, Yekaterinburg dan Samara.
Pertandingan Piala Dunia 2018 akan diadakan mulai dari 14 Juni hingga 15 Juli di 12 stadion yang dua di antaranya terletak di Moskow.