x

3 Alasan Pantas Liverpool Dapat Pecundangi PSG di Liga Champions

Selasa, 18 September 2018 14:52 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Edinson Cavani kesakitan dalam pertandingan Liga Champions.

INDOSPORT.COM – Liga Champions musim 2018/19 akan dimulai hari ini, dengan setiap klub akan mencari cara untuk bisa memenangkan pertandingan pembuka mereka pada kompetisi utama Eropa.

Salah satu pertandingan pembukaan yang patut ditunggu-tunggu adalah Liverpool dan Paris Saint Germain yang akan berlangsung di Anfield, Rabu (19/09/18) dini hari.

The Reds tentunya ingin menjuarai kompetisi terakbar di Eropa itu setelah musim lalu terhenti sebagai runner-up. 

Sedangkan PSG ingin membalas kekecewaan dalam beberapa tahun terakhir, di mana mereka pernah mencoba lolos ke semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1995.

Baca Juga

Bisa dibilang grup C merupakan ‘Grup Neraka’, karena tidak hanya dihuni oleh PSG dan Liverpool melainkan juga Napoli dan Red Star Belgrade yang berjuang agar setidaknya mereka mengakhiri posisi di posisi tiga agar dapat bermain di Liga Europa setelahnya.

Pertandingan antara jawara Ligue 1 dan runner-up Liga Champions 2017/18 ini tampaknya akan menentukan siapa yang berhak melaju mulus ke tahap berikutnya di babak 16 besar, sebagaimana dilansir Sport Skeeda.

Setiap tim memiliki kelebihan masing-masing, namun ada alasan lain mengapa kubu Jurgen Klopp itu bisa mengalahkan kubu Thomas Tuchel. Apa saja alasannya? Berikut ulasannya.


1. Suasana Eropa Malam Hari di Anfield

Fans Liverpool saat menuju Anfield.

Para penggemar The Reds tidak akan menyia-nyiakan kesempatan memadati stasion Anfield untuk menonton langsung pertandingan. Mereka akan membangun atmosfer panas dan menyanyikan You'll Never Walk Alone sebagai lagu penggiring terbaik.

Seruan dukungan dan aksi brutal dari para penggemar akan mengiringi pasukan The Reds, yang mana membuat banyak penggemar tim lawan tidak menyukainya.

Itu terlihat seperti musim lalu ketika tim melawan Manchester City dan AS Roma di ajang Liga Champions musim lalu. Pengaruhnya berdampak pada performa para pemain di atas lapangan, yang mana dimenangkan oleh Liverpool ketika bermain di Anfield.

Baca Juga

Melihat apa yang terjadi musim lalu, perlu menjadi catatan bagi PSG untuk bisa menghadapi atmosfer yang pernah digambarkan pemain Liverpool semacam Alex Oxclade Chamberlain, sebagai ‘sebuah suasana terbaik yang pernah ia alami di lapangan’.

Kubu Tuchel boleh membanggakan teknik tinggi yang dimiliki Kylian Mbappe, Neymar dan Edinson Cavani, namun jika dihadapkan dengan kebisingan di sekitar Anfield, apakah itu juga menjadi pertanda kehancuran tim Prancis itu?


2. Pertahanan Tangguh, Serangan Mematikan

Virgil van Dijk dan Joe Gomez, bek andalan Liverpool.

Roberto Firmino kemungkinan besar akan absen di laga malam nanti, pasca matanya terkena colok dari jari bek Tottenham Hotspur, Jan Vertonghen.

Meskipun begitu, dua pemain dari trisula The Reds tampaknya tetap akan membuat dampak berarti saat menghadapi PSG. Belum lagi adanya Daniel Sturridge, sang 'kaki kaca' yang kini tengah dalam kondisi terbaiknya dan siap menggantikan peran Firmino nantinya.

Baca Juga

Selain tiga pemain di lini depan itu, Jurgen Klopp juga memiliki Virgil Van Dijk, Trent Alexander, Joe Gomez dan Andy Robertson dengan pertahanan mereka yang begitu tangguh. 

Keempat pemain tersebut memiliki pertahanan yang sangat kokoh dan tangguh sejak awal musim ini. Buktinya, Liverpool hanya kebobolan dua gol dari lima pertandingan Liga Primer Inggris. 

Belum lagi kiper rekor Alisson yang berbakat dalam penyelamatan di masa-masa kritis.

Tim Paris memang memiliki garda depan yang sangat produktif, tetapi apakah mereka mampu menjebol lini pertahanan Liverpool yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan pesat?


3. PSG Selalu Hancur di Bawah Tekanan

Pemain Paris Saint-Germain melakukan protes kepada wasit garis.

Paris Saint-Germain memiliki skuat yang diperlukan untuk bicara banyak di Liga Champions, seperti Thiago Silva, Gianluigi Buffon, Kylian Mbappe, Neymar, Edinson Cavani, dan Marco Verratti.

Sayangnya, mereka selalu menempatkan diri di dalam tekanan saat tampil di turnamen terbesar sepak bola klub Eropa.

Perjuangan PSG mulai terlihat di Liga Champions pada tahun 2013 ketika mereka sempat bermain imbang 2-2 di leg pertama Liga Champions melawan Barcelona di Paris.

Sayang, mereka tersingkir saat hanya bermain imbang 1-1 di Camp Nou pada leg kedua, dan tersingkir karena kalah gol kandang.

Bencana terjadi di kompetisi yang sama empat tahun berikutnya, di mana mereka dibalas oleh Barcelona yang sempat putus asa karena kalah agregat dengan jumlah yang jauh.

Sempat unggul 4-0 di Parc des Princes pada leg pertama 16 besar Liga Champions, mereka justru tertekan saat bermain di kandang Barcelona. Tekanan dari pendukung Blaugrana membuat Barcelona comeback dengan memenangkan pertandingan 6-1, dan lolos dengan agregat 6-5.

Baca Juga

Lini pertahanan PSG terbilang cukup lemah di saat-saat krusial dengan mereka juga kurang pengalaman untuk pertandingan besar.

Lini belakang PSG seperti Presnel Kimpembe, Thiago Silva, Thomas Meunier, dan Layvin Kurzawa terbilang dinamis di area menyerang tetapi kurang tangguh di lini pertahanan.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Champions Lainnya Hanya di INDOSPORT

LiverpoolLiga ChampionsParis Saint-GermainTRIVIA

Berita Terkini