x

Selain Chelsea, 3 Klub Elite Eropa Ini Pernah Terima Hukuman Larangan Belanja Pemain

Sabtu, 23 Februari 2019 16:30 WIB
Penulis: Dimas Ramadhan Wicaksana | Editor: Yohanes Ishak
Klub yang pernah kena sanksi transfer

INDOSPORT.COM Chelsea baru saja mendapatkan sanksi berat berupa larangan belanja pemain selama tahun. Selain Chelsea, ternyata terdapat 3 tim lainnya yang pernah mendapatkan sanksi serupa.

Kerugian besar harus diterima oleh klub sepak bola asal Inggris, Chelsea. Klub bermarkas di Stamford Bridge itu mendapat hukuman dari FIFA berupa larangan merekrut pemain selama satu tahun, tepatnya di bursa transfer musim panas 2019 dan musim dingin 2020.

Baca Juga

Selain itu, Chelsea juga didenda FIFA sebesar 460 ribu pound atau setara dengan lebih dari 8,4 miliar rupiah. Hukuman berat itu didapat lantaran The Blues terbukti melanggar pasal 19 terkait transfer 29 pemain di bawah umur.

Jika ditelusuri lebih dalam, ternyata Chelsea bukanlah klub pertama yang mendapatkan hukuman tersebut. Terdapat beberapa klub lain yang sebelumnya juga dilarang belanja pemain selama setahun.

Baca Juga

Oleh karena itu, berikut INDOSPORT.com merangkum tiga klub yang pernah mendapatkan hukuman larangan belanja pemain di bursa transfer selama satu tahun.


1. Barcelona

Logo Barcelona.

Klub sepak bola raksasa Liga Spanyol, Barcelona merupakan salah satu klub yang pernah mendapatkan sanksi larangan transfer pemain selama satu tahun. Barca menerima hukuman itu pada tahun 2014 lalu.

Tepatnya pada April 2014 lalu, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) Swiss secara resmi mengeluarkan keputusan yang menyebutkan bahwa Barcelona dilarang membeli pemain baru selama 12 bulan.

Baca Juga

Hukuman yang diterima oleh Barcelona itu dikarenakan Blaugrana terbukti melakukan pelanggaran aturan yang ditetapkan terkait pendaftaran transfer pemain muda. Barcelona sebenarnya sempat mengajukan banding, sayangnya ditolak.

Alhasil, klub asal Catalunya itu harus melewatkan dua bursa transfer dunia, yakni musim dingin 2015 dan musim panas 2015. Bahkan akibat hukuman itu, status transfer beberapa pemainnya sempat diragukan.


2. Atletico Madrid

Atletico Madrid merayakan gol cepat yang diciptakan oleh Diego Costa.di laga Piala Super Eropa melawan Real Madrid.

Selain Barcelona, klub raksasa Liga Spanyol lainnya juga pernah mendapatkan hukuman larangan transfer atau belanja pemain. Klub tersebut adalah Atletico Madrid pada Januari 2016 lalu.

Baca Juga

Atletico Madrid terbukti melanggar aturan mengenai transfer dan pendaftaran pemain muda di bawah umur 18 tahun. Selain larangan, Atletico juga terkena denda yang sangat besar senilai 900 ribu franc Swiss atau setara dengan 12 juta rupiah.

Meskipun hukuman yang diterima oleh Atletico pada bulan Januari, namun baru berlaku pada dua bursa transfer setelah hukuman dijatuhkan, yakni bursa transfer musim panas 2016 dan musim dingin 2017.


3. Real Madrid

Skuat Real Madrid 2016/17.

Klub Liga Spanyol nampaknya sangat akrab dengan sanksi atau hukuman berupa larangan bermain ini. Real Madrid adalah klub ketiga dari Spanyol yang menerima hukuman tersebut.

Menariknya, pengumuman hukuman yang didapat oleh Real Madrid kala itu berbarengan dengan rival sekotanya, Atletico Madrid. Tepatnya pada awal tahun 2016 lalu. Los Blancos dihukum karena kasus yang sama, melanggar aturan transfer dan pendaftaran pemain muda di bawah umur 18 tahun.

Baca Juga

Selain larangan belanja pemain, Real Madrid juga mendapatkan denda. Walaupun tak sebesar Atletico Madrid, namun klub yang kala itu dilatih Zinedine Zidane tersebut kena denda 360 ribu franc Swiss atau setara dengan 5 juta rupiah.

Namun, nasib Real Madrid sedikit lebih beruntung. Madrid mengajukan banding yang akhirnya diterima. Alhasil, hukuman yang diterima pun dikurangi. Mereka hanya dilarang belanja pemain satu periode saja, yakni Januari musim dingin 2017 saja.

Ikuti Terus Berita Seputar Sepak Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

Bursa TransferReal MadridAtletico MadridChelseaFIFABarcelonaLaLiga SpanyolCASLiga SpanyolBola Internasional

Berita Terkini