x

PSS Sleman, Sang Miniatur Ajax Amsterdam di Liga 1 2020

Rabu, 26 Februari 2020 12:11 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Kiprah PSS Sleman di Liga 1 2020 mendatang, mungkin bisa menjadi miniatur dari klub Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam.

INDOSPORT. COM - Kiprah PSS Sleman di Liga 1 2020 mendatang, mungkin bisa menjadi miniatur dari klub Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam.

Persiapan yang dilakukan PSS Sleman jelang bergulirnya pentas Liga 1 2020, memang cukup menyedot perhatian. Terutama belakangan ini, saat pelatih anyar PSS Sleman, Eduardo Perez, tiba-tiba menyatakan undur diri.

Kompetisi belum resmi dimulai, Eduardo Perez sudah menanggalkan jabatan kursi kepelatihan PSS Sleman. Padahal, Eduardo Perez baru menemani PSS Sleman dalam dua laga uji coba saja, pertama kalah 0-2 dari Persib Bandung, dan yang selanjutnya imbang 1-1 kontra Persipura Jayapura.

Baca Juga

Kabar kepergian Eduardo Perez hanya satu bagian dari sekian banyak kebijakan yang dilakukan PSS Sleman selama masa pramusim. Uniknya, segala kisah yang dilalui PSS Sleman jelang Liga 1 2020, mungkin tampak mirip dengan klub Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam.

Melepas Pemain

Kushedya Yudo saat masih berkostum PSS Sleman. (Foto: PSS Sleman)

PSS Sleman musim lalu meraih prestasi yang luar biasa di pentas Liga 1 2019. Melakoni kompetisi sebagai tim promosi, PSS Sleman berhasil mengakhiri musim di posisi delapan.

Bahkan, PSS Sleman kala itu prestasinya lebih baik ketimbang tim juara bertahan, Persija Jakarta, yang cuma menempati urutan 10. PSS Sleman bahkan menjadi satu-satunya tim promosi Liga 1 2019 yang tidak terdegradasi dari kasta tertinggi.

Sayangnya, pasca gelaran Liga 1 2019 berakhir, PSS Sleman tak mampu mempertahankan sejumlah bintang andalannya. Secara rombongan, pilar-pilar PSS Sleman pergi meninggalkan klub, seperti Kushedya Hari Yudo, Brian Ferreira, Haris Tuharea, Sidik Siamima, Rangga Muslim, Ricky Kambuaya, dan lain sebagainya.

Baca Juga

Kisah yang dilalui PSS Sleman, tergolong mirip dengan klub Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam. Sepanjang kompetisi 2018/19 lalu, Ajax tampil luar biasa, dan langsung dilucuti di masa bursa transfer musim panas 2019.

Ajax di musim 2018/19 secara gemilang mampu menembus semifinal Liga Champions, dengan menyingkirkan tim-tim top seperti Real Madrid dan Juventus. Kiprah Ajax musim lalu juga berhasil menorehkan gelar Eredivisie Belanda 2018/19.

Namun, ketika perhelatan musim 2018/19 berakhir, bintang-bintang andalan Ajax mulai satu per satu pergi. Dua nama pemain muda top, Frenkie de Jong dan Matthijs de Ligt, secara bergantian pindah, masing-masing ke Barcelona serta Juventus.

Sejumlah pemain muda Ajax lainnya pun turut pergi, seperti Kasper Dolberg, Maximilian Wober, Daley Sinkgraven, dan Rasmus Sinkgraven. Ajax pun harus melanjutkan perjuangannya dengan skuat tersisa dan menambahkan beberapa pemain anyar.

Kalau cerita yang dialami Ajax setelah kepergian bintang-bintangnya, mengarah kepada nasib kurang mengesankan. Meski masih menduduki peringkat satu klasemen Eredivisie Belanda, Ajax kini sudah tersingkir dari Liga Champions, dan baru saja menelan dua kekalahan beruntun dari Getafe (leg pertama 32 besar Liga Europa) serta Heracles Almelo (lanjutan Eredivisie Belanda).

Jika tak banyak bebenah, PSS Sleman bukan mustahil bakal didera nasib yang kurang lebih serupa seperti Ajax di Liga 1 2020 nanti. Pertanda sudah mulai terlihat, teranyar PSS Sleman harus ditinggal pelatih anyarnya, Eduardo Perez, saat start kompetisi Liga 1 2020 tinggal hitungan hari saja.

Merekrut Irfan Bachdim

PSS Sleman memperkenalkan pemain baru, Irfan Bachdim kepada media.

PSS Sleman memang harus ditinggal sejumlah pilarnya di masa bursa transfer jelang Liga 1 2020. Namun, PSS Sleman bukan tanpa upaya untuk membenahi lubang-lubang di skuatnya.

Buktinya saja, PSS Sleman berhasil merekrut Irfan Bachdim dari Bali United. Berlabel langganan Timnas Indonesia, kemampuan Irfan Bachdim diyakini bisa memberikan banyak kontribusi di lini depan PSS Sleman.

Kalau mau ditelaah lebih seksama, Irfan Bachdim sebenarnya datang ke PSS Sleman dengan kondisi yang kurang baik. Usianya sudah menyentuh kepala tiga, dan dalam dua musim terakhir jarang mendapatkan menit bermain reguler.

Pada Liga 1 2018, Irfan Bachdim hanya main 18 kali dan cuma menorehkan satu gol saja. Sementara Liga 1 2019, catatan laga Irfan Bachdim sama persis seperti musim sebelumnya, serta menyumbangkan tiga gol.

Kedatangan Irfan Bachdim pun mungkin bisa membuat PSS Sleman menjadi miniatur dari Ajax Amsterdam di Liga 1 2020. Terutama jika melihat kiprah salah satu pemain Ajax Amsterdam, Dusan Tadic.

Sosok Dusan Tadic pertama kali bergabung ke Ajax pada musim 2018/19. Ia datang usai pamornya meredup di Liga Inggris bersama Southampton.

Bayangkan saja, beberapa musim sebelum hijrah ke Ajax, Dusan Tadic selalu gagal membawa eks klubnya, Southampton berprestasi. Bahkan, dalam dua musim terakhirnya berkostum, Tadic cuma bisa menorehkan total sembilan gol di Liga Inggris.

Namun, Tadic tiba-tiba membuat kejutan. Pindah ke Ajax, membuat penampilan Tadic kian meningkat drastis, baik soal torehan prestasi maupun catatan pribadi.

Tadic musim lalu mampu membawa Ajax melaju hingga semifinal Liga Champions dan menjuarai Eredivisie Belanda. Peran Tadic sepanjang 2018/19 juga berhasil menorehkan total 38 gol dan 24 assist.

Kisah yang dialami Tadic bukan mustahil terjadi pula kepada Irfan Bachdim. Saat semua orang menganggap masa Irfan Bachdim sudah habis, suami dari Jennifer Bachdim itu bisa saja melakukan hal serupa seperti Tadic, tiba-tiba tampil beringas dan memberikan prestasi luar biasa kepada PSS Sleman.

Irfan BachdimPSS SlemanAjax AmsterdamLiga IndonesiaLiga 1Eduardo PerezBerita Liga 1

Berita Terkini