Rapor Iwan Bule Semester Pertama Pimpin PSSI
INDOSPORT.COM - Enam bulan sudah Mochamad Iriawan menjadi pucuk pimpinan PSSI. Selama enam bulan kepemimpinan Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI, setidaknya pemberitaan terkait sepak bola Indonesia berjalan positif.
Mochamad Iriawan memang sudah enam bulan menjadi orang nomor satu di PSSI. Dia menjadi Ketua Umum PSSI usai Kongres Luar Bisa di Hotel Shangri-La, Jakarta 2 November lalu.
Dalam kepemimpinan pria yang kerap disapa Iwan Bule ini, setidaknya PSSI menorehkan prestasi, yakni berhasil menggulirkan kompetisi tepat waktu. Hal ini diutarakan oleh Plt Sekjen, Yunus Nusi.
Seperti diketahui kompetisi Liga 1 tepat bergulir sesua jadwal pada 29 Februari dan Liga 2 pada 14 Maret 2020. Sayang saat ini kompetisi dihentikan karena situasi pandemi virus corona.
“Kami mengapresiasi berbagai pemberitaan media atas ‘highlight’ atau sorotan pada enam bulan kepemimpinan PSSI periode ini."
"Terutama karena publik menilai positif atas berjalanya kompetisi yang dimulai tepat waktu sesuai amanat kongres,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Namun di balik prestasi tersebut, kepemimpinan Iwan Bule sempat diwarani isu nepotisme, yakni dengan pengangkatan adik iparnya sebagai Wasekjen.
Terkait hal ini, Yunus Nusi mencoba meluruskan. Baginya ada perbedaan terkait posisi Wasekjen PSSI dan General Manager PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang ramai diberitakan. Jika posisi Wasekjen PSSI adalah prerogatif Ketum, berbeda dengan General Manager di PT LIB.
“Statuta PSSI mengatur bahwa pengangakatan sekjen menjadi kewenangam Ketua Umum PSSI. Penunjukan Wasekjen adalah hak Ketua Umum PSSI dalam rangka percepatan pelayanan PSSI kepada member yang berjumlah ratusan anggota, baik itu klub Liga 1, Liga 2, Liga 3, Asosiasi Provinsi se-Indonesia, asosiasi-asosiasi sepak bola, dan juga organisasi-organisasi sepak bola yang berafiliasi dengan PSSI,” jelas Yunus Nusi.